
Sempat Borong, Asing Berbalik Lepas Rp 26,9 M di Pasar Saham
Anthony Kevin, CNBC Indonesia
23 October 2018 15:33

Jakarta, CNBC Indonesia - Investor asing benar-benar merespons negatif keputusan Bank Indonesia (BI) yang mempertahankan suku bunga acuan. Keputusan ini sebenarnya sesuai dengan konsensus yang dihimpun CNBC Indonesia bahwa bank sentral akan mempertahankan 7-Day Reverse Repo Rate di level 5,75%.
Respons negatif investor asing bisa diamati dengan melihat aliran dananya ke pasar saham. Per akhir sesi 1, investor asing masih membukukan beli bersih sebesar Rp 105,1 miliar. Kini, nilainya justru berbalik menjadi jual bersih senilai Rp 26,9 miliar. Ini artinya, ada dana senilai Rp 132 miliar yang dibawa kabur investor asing dalam jangka waktu yang relatif singkat.
Memang, keputusan BI bisa membuat investor asing 'sengsara'. Dengan ditahannya suku bunga acuan, praktis tak ada sentimen dari dalam negeri yang bisa meredam pelemahan rupiah. Hingga berita ini diturunkan, rupiah melemah 0,15% melawan dolar AS di pasar spot ke level Rp 15.203.
Kedepannya, potensi pelemahan rupiah lebih lanjut tentu masih ada, seiring dengan masih panasnya tensi geopolitik antara AS dengan Saudi Arabia dan potensi membengkaknya defisit neraca berjalan/current account deficit (CAD) Indonesia pada kuartal III dan IV. Bahkan, potensi pelebaran CAD pada kuartal-III diamini oleh BI.
"Ekspor agak lemah, pertumbuhan akselerasi impor meningkat ini membuat current account di kuartal III, ditambah harga minyak yang tinggi," kata Deputi Gubernur BI Mirza Adityaswara, Selasa (23/10/2018).
Bagi investor asing, ada kerugian kurs yang harus ditanggung ketika rupiah melemah. Oleh karena itu, aksi jual pun mereka lakukan sedari saat ini.
5 besar saham yang paling banyak dilepas investor asing adalah: PT Bank Central Asia Tbk/BBCA (Rp 66,6 miliar), PT Bukit Asam Tbk/PTBA (Rp 44,7 miliar), PT United Tractors Tbk/UNTR (Rp 29,5 miliar), PT Indo Tambangraya Megah Tbk/ITMG (Rp 16,7 miliar), dan PT Adaro Energy Tbk/ADRO (Rp 15,9 miliar).
TIM RISET CNBC INDONESIA
(ank/hps) Next Article IHSG Lesu Lagi, Asing Borong BBCA-TLKM & Lepas BUKA-ISAT
Respons negatif investor asing bisa diamati dengan melihat aliran dananya ke pasar saham. Per akhir sesi 1, investor asing masih membukukan beli bersih sebesar Rp 105,1 miliar. Kini, nilainya justru berbalik menjadi jual bersih senilai Rp 26,9 miliar. Ini artinya, ada dana senilai Rp 132 miliar yang dibawa kabur investor asing dalam jangka waktu yang relatif singkat.
Memang, keputusan BI bisa membuat investor asing 'sengsara'. Dengan ditahannya suku bunga acuan, praktis tak ada sentimen dari dalam negeri yang bisa meredam pelemahan rupiah. Hingga berita ini diturunkan, rupiah melemah 0,15% melawan dolar AS di pasar spot ke level Rp 15.203.
"Ekspor agak lemah, pertumbuhan akselerasi impor meningkat ini membuat current account di kuartal III, ditambah harga minyak yang tinggi," kata Deputi Gubernur BI Mirza Adityaswara, Selasa (23/10/2018).
Bagi investor asing, ada kerugian kurs yang harus ditanggung ketika rupiah melemah. Oleh karena itu, aksi jual pun mereka lakukan sedari saat ini.
5 besar saham yang paling banyak dilepas investor asing adalah: PT Bank Central Asia Tbk/BBCA (Rp 66,6 miliar), PT Bukit Asam Tbk/PTBA (Rp 44,7 miliar), PT United Tractors Tbk/UNTR (Rp 29,5 miliar), PT Indo Tambangraya Megah Tbk/ITMG (Rp 16,7 miliar), dan PT Adaro Energy Tbk/ADRO (Rp 15,9 miliar).
TIM RISET CNBC INDONESIA
(ank/hps) Next Article IHSG Lesu Lagi, Asing Borong BBCA-TLKM & Lepas BUKA-ISAT
Most Popular