
Analis: IHSG Masih Punya Harapan Menguat Hari Ini
Tito Bosnia, CNBC Indonesia
23 October 2018 08:20

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat tipis 0,05% atau 3,14 poin ke level 5.840 kemarin, Senin (22/10/18).
Nilai transaksi tercatat Rp 6 triliun dengan volume 8,89 miliar unit saham dengan frekuensi perdagangan sebanyak 314.829 kali.
Para analis memperkirakan hari ini IHSG berpotensi untuk melanjutkan penguatannya di tengah penantian pengumuman hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia (BI) serta volatilitas dari pergerakan mata uang rupiah.
Analis dari Kiwoom Sekuritas Maximilianus Nico mengatakan pengumuman hasil RDG BI merupakan sesuatu yang tengah ditunggu pasar. Sebagian besar ekonom dalam surveinya memperkirakan BI akan menahan tingkat suku bunganya.
Namun, apabila menilik pernyataan Gubernur Bank Indonesia yang selalu mengedepankan langkah pre-emptive dan front loaded, bukan tidak mungkin bank sentral menaikkan tingkat suku bunga 25 bps saat ini untuk menjaga kurva yield.
Sementara dari luar negeri, pemerintah China mendorong stimulus ekonominya di tengah ketidakpastian akan ekonomi global. Pemerintah China akan mendorong ekonominya membantu sektor swasta.
"Indeks IHSG hari ini diprediksi berpotensi menguat dengan support dan resistance di level 5.822-5.864," ujar Nico.
Sedangkan analisa dari Valbury Sekuritas mengatakan prediksi BI yang akan menahan suku bunga acuannya (7 days repo rate) diperkirakan mampu memberi sedikit kepastian bagi investor.
Sehingga IHSG berpeluang untuk melanjutkan kenaikan kendati pergerakan cenderung sideways. Rilis laporan keuangan emiten pada kuartal III-2018 juga menjadi sentimen positif lainnya di tengah situasi politik global yang belum kondusif.
Sementara itu, analis dari Indosurya Sekuritas William Surya menambahkan, meskipun nilai tukar rupiah masih bergejolak terhadap dolar Amerika Serikat (AS). Namun capital inflow serta fundamental perekonomian yang kuat mendukung kecenderungan penguatan IHSG.
"Hal ini tentunya tidak lepas dari tingkat kepercayaan investor baik dalam maupun luar negeri yang masih yakin terhadap pertumbuhan pasar modal Indonesia," tambah William.
(prm) Next Article Analis: Sinyal Penguatan IHSG Terbentuk Hari Ini
Nilai transaksi tercatat Rp 6 triliun dengan volume 8,89 miliar unit saham dengan frekuensi perdagangan sebanyak 314.829 kali.
Para analis memperkirakan hari ini IHSG berpotensi untuk melanjutkan penguatannya di tengah penantian pengumuman hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia (BI) serta volatilitas dari pergerakan mata uang rupiah.
Namun, apabila menilik pernyataan Gubernur Bank Indonesia yang selalu mengedepankan langkah pre-emptive dan front loaded, bukan tidak mungkin bank sentral menaikkan tingkat suku bunga 25 bps saat ini untuk menjaga kurva yield.
Sementara dari luar negeri, pemerintah China mendorong stimulus ekonominya di tengah ketidakpastian akan ekonomi global. Pemerintah China akan mendorong ekonominya membantu sektor swasta.
"Indeks IHSG hari ini diprediksi berpotensi menguat dengan support dan resistance di level 5.822-5.864," ujar Nico.
Sedangkan analisa dari Valbury Sekuritas mengatakan prediksi BI yang akan menahan suku bunga acuannya (7 days repo rate) diperkirakan mampu memberi sedikit kepastian bagi investor.
Sehingga IHSG berpeluang untuk melanjutkan kenaikan kendati pergerakan cenderung sideways. Rilis laporan keuangan emiten pada kuartal III-2018 juga menjadi sentimen positif lainnya di tengah situasi politik global yang belum kondusif.
Sementara itu, analis dari Indosurya Sekuritas William Surya menambahkan, meskipun nilai tukar rupiah masih bergejolak terhadap dolar Amerika Serikat (AS). Namun capital inflow serta fundamental perekonomian yang kuat mendukung kecenderungan penguatan IHSG.
"Hal ini tentunya tidak lepas dari tingkat kepercayaan investor baik dalam maupun luar negeri yang masih yakin terhadap pertumbuhan pasar modal Indonesia," tambah William.
(prm) Next Article Analis: Sinyal Penguatan IHSG Terbentuk Hari Ini
Most Popular