4 Tahun Pemerintahan Jokowi-JK
Naik Turun, Tapi Investasi Asing Terus Tumbuh di Era Jokowi
Alfado Agustio, CNBC Indonesia
22 October 2018 16:00

Jakarta, CNBC Indonesia - Perkembangan realisasi investasi selama empat tahun pemerintahan Joko Widodo - Jusuf Kalla terus tumbuh meskipun trennya masih naik-turun.
Berbagai jurus yang telah dilakukan, seperti penyederhanaan izin dari tingkat pusat hingga daerah, berpengaruh terhadap keputusan investor khususnya asing untuk berinvestasi di Indonesia.
Data pertumbuhan investasi asing yang dikeluarkan Badan Kebijakan Penanaman Modal (BKPM) periode kuartal IV-2014 hingga kuartal II-2018 secara Year-on-Year (YoY), menunjukkan tren kenaikan. Namun, jika kita bandingkan dengan pendekatan Quarter-to-Quarter (QtQ), ada beberapa waktu mengalami penurunan.
Sebagai informasi, jika kita menggunakan YoY artinya membandingkan kuartal di satu waktu dengan periode yang sama tahun sebelumnya. Untuk QtQ, pergerakan yang dibandingkan adalah antara kuartal dalam tahun yang sama atau tahun sebelumnya jika dibandingkan dengan kuartal pertama tahun selanjutnya.
Investasi asing tertinggi ada di kuartal IV-2017, di mana total realisasi mencapai Rp 112 triliun. Sementara jumlah investasi paling kecil, terjadi pada kuartal IV-2014 yang hanya sebesar Rp 78,7 triliun. Pergerakan paling mencolok terjadi pada kuartal II-2018, di mana nilai realisasi investasi asing tidak hanya anjlok YoY namun QtQ. Untuk kuartal I-2017, angka realisasi hanya anjlok secara QtQ.
Lebih lanjut pada data tersebut, FDI terbesar selama periode Kuartal I-2015 hingga Kuartal II-2018 berasal dari negeri Tetangga Singapura. Selanjutnya disusul Negara Matahari Terbit (Jepang) lalu China, Hongkong, dan Malaysia.
Sementara itu, sektor terfavorit bagi investor asing yaitu industri logam, mesin, dan industri elektronik. Selama periode kuartal I-2015 hingga kuartal II-2018 mencapai US$12,99 miliar. Posisi kedua ada sektor pertambangan, dengan nilai investasi mencapai US$12,75 miliar. Berikutnya ada listrik, gas, dan air sebesar US$11,16 miliar.
Untuk provinsi, daerah-daerah di Pulau Jawa masih menjadi favorit investor asing. Di periode kuartal I-2015 hingga kuartal II-2018, investasi tertinggi ada di provinsi Jawa Barat mencapai US$19,67 miliar. Berikutnya ada DKI Jakarta sebesar US$14,09 miliar dan Banten sebesar US$10,14 miliar.
NEXT
Berbagai jurus yang telah dilakukan, seperti penyederhanaan izin dari tingkat pusat hingga daerah, berpengaruh terhadap keputusan investor khususnya asing untuk berinvestasi di Indonesia.
Data pertumbuhan investasi asing yang dikeluarkan Badan Kebijakan Penanaman Modal (BKPM) periode kuartal IV-2014 hingga kuartal II-2018 secara Year-on-Year (YoY), menunjukkan tren kenaikan. Namun, jika kita bandingkan dengan pendekatan Quarter-to-Quarter (QtQ), ada beberapa waktu mengalami penurunan.
Investasi asing tertinggi ada di kuartal IV-2017, di mana total realisasi mencapai Rp 112 triliun. Sementara jumlah investasi paling kecil, terjadi pada kuartal IV-2014 yang hanya sebesar Rp 78,7 triliun. Pergerakan paling mencolok terjadi pada kuartal II-2018, di mana nilai realisasi investasi asing tidak hanya anjlok YoY namun QtQ. Untuk kuartal I-2017, angka realisasi hanya anjlok secara QtQ.
Lebih lanjut pada data tersebut, FDI terbesar selama periode Kuartal I-2015 hingga Kuartal II-2018 berasal dari negeri Tetangga Singapura. Selanjutnya disusul Negara Matahari Terbit (Jepang) lalu China, Hongkong, dan Malaysia.
Sementara itu, sektor terfavorit bagi investor asing yaitu industri logam, mesin, dan industri elektronik. Selama periode kuartal I-2015 hingga kuartal II-2018 mencapai US$12,99 miliar. Posisi kedua ada sektor pertambangan, dengan nilai investasi mencapai US$12,75 miliar. Berikutnya ada listrik, gas, dan air sebesar US$11,16 miliar.
Untuk provinsi, daerah-daerah di Pulau Jawa masih menjadi favorit investor asing. Di periode kuartal I-2015 hingga kuartal II-2018, investasi tertinggi ada di provinsi Jawa Barat mencapai US$19,67 miliar. Berikutnya ada DKI Jakarta sebesar US$14,09 miliar dan Banten sebesar US$10,14 miliar.
NEXT
Pages
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular