Harga Jual CPO Jatuh, Pendapatan SSMS Berpotensi Turun 5%

Monica Wareza, CNBC Indonesia
22 October 2018 13:35
Salah satu penyebabnya adalah harga pasar minyak sawit mentah (crude palm oil/CPO) yang terus mengalami penurunan.
Foto: Panen tandan buah segar kelapa sawit di kebun Cimulang, Candali, Bogor, Jawa Barat (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Jakarta, CNBC Indonesia - PT Sawit Sumbermas Sarana Tbk (SSMS) memperkirakan pendapatan sampai akhir tahun ini akan mengalami penurunan setidaknya 5%. Salah satu penyebabnya adalah harga pasar minyak sawit mentah (crude palm oil/CPO) yang terus mengalami penurunan.

Direktur Utama Sawit Sumbermas Vallauthan Subraminam mengatakan untuk mengantisipasi penurunan harga ini perusahaan terus mendongkrak produksi CPO-nya. Tahun ini saja produksi CPO perusahaan mengalami peningkatan sebesar 20%-25% dibandingkan tahun lalu.

"Tahun ini hingga akhir tahun pendapatan berpotensi turun single digit kurang dari 5%," kata Vallauthan di Graha CIMB, Jakarta, Senin (22/10).

Selain itu, Vallauthan juga menyebutkan SSMS diuntungkan dengan karena depresiasi rupiah karena penjualan yang dilakukan dalam dolar kemudian dikonversi menjadi rupiah.

Di tahun ini tanaman inti perusahaan tengah dalam tingkat maturity sehingga produksi perusahaan di tahun ini sedang mengalami peningkatan di 71 ribu hektar lahan tertanamnya. Untuk mengantisipasi jumlah produksi tandan buah segar (TBS) tersebut, perusahaan tengah melakukan pembangunan tiga pabrik kelapa sawit (PKS) baru.

Saat ini perusahaan memiliki 6 PKS dengan kapasitas produksi 300 ribu ton per jam, sementara tiga pabrik barunya ini nantinya seluruhnya akan memiliki kapasitas produksi sebesar 180 ribu ton per jam. Targetnya, satu dari pabrik baru ini akan bisa selesai di akhir tahun ini dan dua lainnya akan selesai di akhir 2019 mendatang.

"Tahun depan revenue akan tumbuh kurang lebih antara 10%-15% tahun dean karena produksi kita naik. Tahun depan juga kita expect harga di pasar dunia akan improve sedikit," tambah dia.

Mulai tahun depan perusahaan juga berencana untuk menambah jumlah lahan penanamannya hingga mencapai 13 ribu hektar dalam tiga tahun.

Untuk itu, pengembangan perusahaan di tahun depan Vallauthan mengatakan bahwa perusahaan akan menganggarkan belanja modal (capital expenditure/capex) sebesar Rp 500 miliar-Rp 530 miliar yang seluruhnya akan berasal dari dana internal perusahaan.
(hps) Next Article Sawit Sumbermas Restrukturisasi Pinjaman

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular