Meikarta Terjerat Hukum, BNI Kaji Ulang Kredit Nasabah
Ranny Utami, CNBC Indonesia
18 October 2018 16:00

Jakarta, CNBC Indonesia - Direktur Ritel Banking Bank BNI Tambok Parulian Setyawati Simanjuntak mengatakan akan melakukan riview terhadap kredit yang telah disalurkan untuk mega proyek Meikarta.
"Untuk saat ini belum disetop, tetapi kita akan mereview ke depannya kebijakannya seperti apa," ujar Tambok dalam paparan kinerja keuangan BNI kuartal III-2018 di Jakarta, Kamis (17/10/2018).
Tambok mengakui ada nasabah BNI yang mengajukan kredit untuk membeli properti di Meikarta. Namun saat ini kualitas kredit masih lancar.
"Di tempat kita ada tetapi gak banyak dan besar debiturnya. Posisinya hingga sekarang masih bagus. Jadi terus kita masih lihat," tambah Tambok.
Manajemen BNI mengklaim saat ini nasabah BNI yang mengajukan kredit untuk beli properti Meikarta mencapai 200-an nasabah dengan total pinjaman Rp 50 miliar. "Jangan lihat angkanya, lihat porsinya 0,00001% dari keseluruhan. Jadi masih kecil sekali. Kita punya buyback guarantee tetapi kita akan tetap review," ujar Direktur Operasional dan Perencanaan Bisnis BNI Bob T Ananta.
KPK baru saja melukan operasi tangkap tangan (OTT) yang menjaring Bupati Kabupaten Bekasi terkait perizinan proyek Meikarta. Ada 10 orang yang diamankan dalam OTT KPK.
Pihak-pihak yang ditangkap KPK antara lain, Bupati Bekasi Neneng Hassanah Yasin, Kepala Dinas PUPR Kabupaten Bekasi Jamaludin, Kepala Dinas Pemadam Kebakaran Pemkab Bekasi Sahat MBJ Najor, Dewi Tisnawati (Kepala Dinas DPMPTSP Kabupaten Bekasi), dan Neneng Rahmi (Kepala Bidang Tata Ruang Dinas PUPR Kabupaten Bekasi).
Para pejabat pemkab Bekasi yang ditetapkan sebagai tersangka diduga menerima total duit Rp 7 miliar dari pihak pemberi. Duit itu merupakan bagian dari commitment fee fase pertama Rp 13 miliar.
KPK juga menangkap Direktur Operasional Lippo Group Billy Sindoro. Billy ditangkap setelah ditetapkan sebagai tersangka kasus dugaan suap proyek Meikarta.
(roy/roy) Next Article "Putra Mahkota", Siapkah John Riady Gantikan James Riady?
"Untuk saat ini belum disetop, tetapi kita akan mereview ke depannya kebijakannya seperti apa," ujar Tambok dalam paparan kinerja keuangan BNI kuartal III-2018 di Jakarta, Kamis (17/10/2018).
Tambok mengakui ada nasabah BNI yang mengajukan kredit untuk membeli properti di Meikarta. Namun saat ini kualitas kredit masih lancar.
Manajemen BNI mengklaim saat ini nasabah BNI yang mengajukan kredit untuk beli properti Meikarta mencapai 200-an nasabah dengan total pinjaman Rp 50 miliar. "Jangan lihat angkanya, lihat porsinya 0,00001% dari keseluruhan. Jadi masih kecil sekali. Kita punya buyback guarantee tetapi kita akan tetap review," ujar Direktur Operasional dan Perencanaan Bisnis BNI Bob T Ananta.
Pihak-pihak yang ditangkap KPK antara lain, Bupati Bekasi Neneng Hassanah Yasin, Kepala Dinas PUPR Kabupaten Bekasi Jamaludin, Kepala Dinas Pemadam Kebakaran Pemkab Bekasi Sahat MBJ Najor, Dewi Tisnawati (Kepala Dinas DPMPTSP Kabupaten Bekasi), dan Neneng Rahmi (Kepala Bidang Tata Ruang Dinas PUPR Kabupaten Bekasi).
Para pejabat pemkab Bekasi yang ditetapkan sebagai tersangka diduga menerima total duit Rp 7 miliar dari pihak pemberi. Duit itu merupakan bagian dari commitment fee fase pertama Rp 13 miliar.
KPK juga menangkap Direktur Operasional Lippo Group Billy Sindoro. Billy ditangkap setelah ditetapkan sebagai tersangka kasus dugaan suap proyek Meikarta.
(roy/roy) Next Article "Putra Mahkota", Siapkah John Riady Gantikan James Riady?
Most Popular