
Cetak Laba Rp 11,4 T, Begini Kinerja BNI Kuartal III-2018
Ranny Utami, CNBC Indonesia
18 October 2018 15:41

Jakarta, CNBC Indonesia - PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) mencetak laba bersih Rp 11,44 triliun pada kuartal III-2018. Angka ini naik 12,6% dibandingkan laba di periode yang sama tahun lalu Rp 10,16 triliun.
Kenaikan laba bersih BNI ditopang oleh pendapatan bunga bersih atau net interestĀ income (NII) yang naik 10,6% menjadi Rp 26,01 triliun. Lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan pendapatan bunga bersih industri yang hanya 4,5% pada Juli 2018.
Naik tingginya pendapatan bunga bersih dikarenakan peningkatan penyaluran kredit dan tingginya pertumbuhan dana pihak ketiga (DPK) yang membuat beban bunga berhasil dikendalikan. Kredit BNI tumbuh 15,6% menjadi Rp 487,04 triliun. Kredit korporasi tumbuh 18,5%, kredit konsumer terutama payroll naik 43,7% dan kredit KPR dan kartu kredit masing-masing tumbuh 9,1% dan 8,1%.
DPK tumbuh 14,2% menjadi Rp 548,59 triliun. kontribusi dana murah mencapai 61,9% naik dari sebelumnya sebelumnya 60,4%. Hal ini membuat biaya dana (cost of fund) turun dari 3% menjadi 2,8%.
Penyumbang laba bersih lainnya adalah pendapatan berbasis bunga atau fee based income yang tumbuh 6% menjadi Rp 7,18 triliun. Fee based pada Kuartal III-2018 didorong oleh peningkatan kontribusi fee dari segmen business banking, antara lain fee dari trade finance yang tumbuh 16,3% dan fee dari bank garansi yang tumbuh 28,4%.
Penyokong utama Pendapatan Non Bunga juga berasal dari pertumbuhan bisnis Consumer & Retail, antara lain fee pengelolaan rekening yang tumbuh 8,9%, dan fee dari bisnis kartu yang tumbuh 6,9%.
Pada kuartal III-2018, rasio intermedasi atau Loan to Deposit Ratio (LDR) BNI yang mencapai 89,0%. Adapun Aset tumbuh 14,3% menjadi RpĀ 763,52 triliun.
Dari sisi kualitas aset, NPL gross BNI turun dari 2,8% menjadi 2,0%. Perbaikan NPL tersebut berasal dari membaiknya kolektibilitas, penyelesaian kredit, dan penurunan pokok kredit bermasalah disertai dengan pengelolaan kualitas aset yang terus membaik
"Perbaikan kualitas kredit tersebut, BNI mampu menurunkan credit cost dari 1,7% menjadi 1,4% pada Kuartal III Tahun 2018. Sementara itu, coverage ratio juga mengalami peningkatan dari 147,4% menjadi 152,0%," ujar Direktur Consumer Banking Bank BNI, Anggoro Eko Cahyo di Jakarta, Kamis (18/10/2018).
[Gambas:Video CNBC]
(roy/wed) Next Article Laba Bersih BNI Naik 12,6% Jadi Rp 11,44 T
Kenaikan laba bersih BNI ditopang oleh pendapatan bunga bersih atau net interestĀ income (NII) yang naik 10,6% menjadi Rp 26,01 triliun. Lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan pendapatan bunga bersih industri yang hanya 4,5% pada Juli 2018.
Naik tingginya pendapatan bunga bersih dikarenakan peningkatan penyaluran kredit dan tingginya pertumbuhan dana pihak ketiga (DPK) yang membuat beban bunga berhasil dikendalikan. Kredit BNI tumbuh 15,6% menjadi Rp 487,04 triliun. Kredit korporasi tumbuh 18,5%, kredit konsumer terutama payroll naik 43,7% dan kredit KPR dan kartu kredit masing-masing tumbuh 9,1% dan 8,1%.
Penyokong utama Pendapatan Non Bunga juga berasal dari pertumbuhan bisnis Consumer & Retail, antara lain fee pengelolaan rekening yang tumbuh 8,9%, dan fee dari bisnis kartu yang tumbuh 6,9%.
Pada kuartal III-2018, rasio intermedasi atau Loan to Deposit Ratio (LDR) BNI yang mencapai 89,0%. Adapun Aset tumbuh 14,3% menjadi RpĀ 763,52 triliun.
Dari sisi kualitas aset, NPL gross BNI turun dari 2,8% menjadi 2,0%. Perbaikan NPL tersebut berasal dari membaiknya kolektibilitas, penyelesaian kredit, dan penurunan pokok kredit bermasalah disertai dengan pengelolaan kualitas aset yang terus membaik
"Perbaikan kualitas kredit tersebut, BNI mampu menurunkan credit cost dari 1,7% menjadi 1,4% pada Kuartal III Tahun 2018. Sementara itu, coverage ratio juga mengalami peningkatan dari 147,4% menjadi 152,0%," ujar Direktur Consumer Banking Bank BNI, Anggoro Eko Cahyo di Jakarta, Kamis (18/10/2018).
[Gambas:Video CNBC]
(roy/wed) Next Article Laba Bersih BNI Naik 12,6% Jadi Rp 11,44 T
Most Popular