
Cetak Laba Rp 18,1 T, Ini Kinerja Mandiri di Kuartal III-2018
Monica Wareza, CNBC Indonesia
17 October 2018 16:16

Jakarta, CNBC Indonesia - PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) berhasil mencetak laba bersih Rp 18,092 triliun pada kuartal III-2018, angka ini meningkat 20% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya Rp 15,069 triliun.
Kenaikan laba bersih ditopang pendapatan bunga bersih yang tercatat Rp 40,5 triliun pada September, naik 4,2% dan fee based income yang mencapai Rp 18,75 triliun atau naik 11,4%. Bank Mandiri juga mencatatkan penurunan pencadangan sebesar 10,3% karena rasio kredit bermasalah atau NPL turun 74 bps menjadi 3,01%.
Menurut Wakil Direktur Utama Bank Mandiri Sulaiman Arif Arianto mengatakan persaingan yang semakin ketat serta kebijakan suku bunga acuan menuntut perusahaan melakukan perbaikan yang signifikan bagi dari sisi pengelolaan aset produktif serta penajaman fokus bisnis.
"Penurunan rasio NPL terutama didorong oleh kebijakan perseroan dalam melakukan restrukturisasi secara berkelanjutan disamping pemantauan potensi bisnis debitur secara ketat sehingga dapat. membantu debitur memenuhi kewajibannya," ujar Sulaiman di Jakarta, Rabu (17/10/2018).
Kenaikan pendapatan Bank Mandiri berasal dari penyaluran kredit yang tumbuh 13,8% menjadi Rp 781 triliun. Keberhasilan ini karena Bank mandiri berorientasi pada pencapaian nilai tambah di mana portofolio sektor produktif mencapai 77,5% dari total kredit dan sisanya 22,5% sektor konsumtif.
Hingga September 2018, Bank Mandiri mengumpulkan dana pihak ketiga (DPK) tumbuh 9,2% menjadi Rp 831,2 triliun. Porsi dana murah (tabungan dan giro) mencapai 64,46% dari total DPK, sisanya dana mahal (deposito).
Ada pun total aset Bank Mandiri per September Rp 1,173 triliun atau naik 8,8% dari periode yang sama tahun sebelumnya. Namun sayangnya Bank Mandiri harus mengorbankan margin. Net interest margin (NIM) turun dari 5,86% menjadi 5,76%.
Direktur Ritel Bank Mandiri Donsuwan Simatupang mengatakan pada kuartal III-2018, aset anak usaha Bank Mandiri tumbuh 12,4% menjadi Rp 174,2 triliun. Laba bersih anak usaha naik 20,9% menjadi Rp 1,86 triliun.
Pendapatan tumbuh 10,3% menjadi Rp 18,2 triliun. "Kenaikan ini didorong oleh Bank Syariah Mandiri, Bank Mantap dan Multifinance," ujarnya.
(roy/dru) Next Article Kredit Bank Mandiri Rp 1.167 Triliun, Tumbuh 14,28%
Kenaikan laba bersih ditopang pendapatan bunga bersih yang tercatat Rp 40,5 triliun pada September, naik 4,2% dan fee based income yang mencapai Rp 18,75 triliun atau naik 11,4%. Bank Mandiri juga mencatatkan penurunan pencadangan sebesar 10,3% karena rasio kredit bermasalah atau NPL turun 74 bps menjadi 3,01%.
Menurut Wakil Direktur Utama Bank Mandiri Sulaiman Arif Arianto mengatakan persaingan yang semakin ketat serta kebijakan suku bunga acuan menuntut perusahaan melakukan perbaikan yang signifikan bagi dari sisi pengelolaan aset produktif serta penajaman fokus bisnis.
Hingga September 2018, Bank Mandiri mengumpulkan dana pihak ketiga (DPK) tumbuh 9,2% menjadi Rp 831,2 triliun. Porsi dana murah (tabungan dan giro) mencapai 64,46% dari total DPK, sisanya dana mahal (deposito).
Ada pun total aset Bank Mandiri per September Rp 1,173 triliun atau naik 8,8% dari periode yang sama tahun sebelumnya. Namun sayangnya Bank Mandiri harus mengorbankan margin. Net interest margin (NIM) turun dari 5,86% menjadi 5,76%.
Direktur Ritel Bank Mandiri Donsuwan Simatupang mengatakan pada kuartal III-2018, aset anak usaha Bank Mandiri tumbuh 12,4% menjadi Rp 174,2 triliun. Laba bersih anak usaha naik 20,9% menjadi Rp 1,86 triliun.
Pendapatan tumbuh 10,3% menjadi Rp 18,2 triliun. "Kenaikan ini didorong oleh Bank Syariah Mandiri, Bank Mantap dan Multifinance," ujarnya.
(roy/dru) Next Article Kredit Bank Mandiri Rp 1.167 Triliun, Tumbuh 14,28%
Most Popular