Laba Bersih Bukopin Naik 63,61% Jadi Rp 327 M

Tito Bosnia, CNBC Indonesia
16 October 2018 19:55
Penambahan modal melalui Penawaran Umum Terbatas IV (rights issue) dengan dana yang didapat Rp 1,46 triliun turut membantu perbaikan kinerja perseroan.
Foto: PT Bank Bukopin Tbk (BBKP) mencatat kenaikan laba bersih konsolidasi sebesar 63,61% di sepanjang periode Januari – September 2018 menjadi Rp 327 miliar.
Jakarta, CNBC Indonesia - PT Bank Bukopin Tbk (BBKP) mencatat kenaikan laba bersih konsolidasi sebesar 63,61% di sepanjang periode Januari-September 2018 menjadi Rp 327 miliar.

Sedangkan pada periode yang sama tahun lalu atau kuartal III 2017 laba bersih perseroan tercatat senilai Rp 200 miliar.

Direktur Keuangan BBKP Muhammad Rachmat Kaimuddin mengatakan naik signifikannya laba bersih perseroan didorong oleh peningkatan rasio kecukupan modal (CAR) paska masuknya Kookmin Bank asal Korea Selatan yang memiliki 22% kepemilikan sahamnya di BBKP.

Selain itu, penambahan modal melalui Penawaran Umum Terbatas IV (rights issue) dengan dana yang didapat Rp 1,46 triliun turut membantu perbaikan kinerja perseroan.

"Jadi ini untuk Bank Bukopin CAR meningkat 1,36% year on year (YoY) menjadi 13,51% dibandingkan dengan kuartal III-2017 yakni 12,15%," ujarnya.

Namun, pendapatan berbasis komisi (fee based income) perseroan turun 2,23% dari Rp 585 miliar pada kuartal III-2017 menjadi Rp 572 miliar.

Sementara kredit bermasalah (net performing loan/NPL) mencapai 5,62% secara gross dan net 3,76%. Pada Juni 2018, NPL gross Bank Bukopin sebesar 6,84% dan net sebesar 4,39%.

Sedangkan rasio beban operasional terhadap pendapatan operasional (BOPO) 94,67% dibandingkan dengan kuartal III tahun lalu yakni 95,72%.

"Kalau dilihat memang ada beberapa yang turun ya, namun ini lebih baik dibandingkan dengan awal tahun 2018 kemarin ya. Jadi sekarang kami fokus pada perbaikan-perbaikan itu juga secara konsolidasi," tambahnya.

Tercatat dana pihak ketiga perseroan turun 20,57% dari sebelumnya Rp 93,11 triliun menjadi Rp 73,96 triliun. Sedangkan kredit juga turun 5,66% menjadi Rp 66,97 triliun.

Sementara itu, rasio kredit terhadap dana pihak ketiga (Loan to deposit ratio/LDR) Bank Bukopin naik 14,44% menjadi 89,72% dibandingkan dengan sembilan bulan pertama tahun lalu sebesar 75,28%.

Target Laba
Selain itu pada kesempatan yang sama, Bukopin juga menyampaikan target laba bersih 2018 senilai Rp 400 miliar atau tumbuh 194% dibandingkan dengan laba bersih 2017 senilai Rp 136 miliar.

Proyeksi laba tersebut mengacu kepada dengan perolehan laba bersih perseroan di kuartal III-2018 senilai Rp 327 miliar.

Rachmat mengatakan target tersebut seiring dengan rencana perseroan untuk memperkuat lini bisnis usahanya paska KB Kookmin Bank yang saat ini memiliki 22% kepemilikan sahamnya di perseroan.

"90% portofolio kredit dari Kookmin Bank di Korea Selatan ialah ke usaha kecil mikro dan menengah (UKM) dan konsumer, tapi nanti kami akan menyesuaikan dengan market di Indonesia, ujarnya.

Kedepannya, Bank Bukopin akan mengubah rasio portofolio kredit hingga 80% untuk UMKM dan maksimal 20% untuk komersial.

Padahal, hingga kuartal III tahun ini, porotoflio kredit untuk UMKM hanya sebesar 32,67%. Ditambah dengan kredit untuk konsumer 23,94% dan komersial (43,39%).

"Jadi kami bukan menurunkan secara signifikan komersialnya, namun kami akan coba push komposisike ritel kedepannya. Mungkin kami akan memperbanyak pinjaman kredit ke ritel misalnya fokus ke UMKM terutama di bawah Rp 2 miliar," tambah Rachmat.

Selain itu, Bank Bukopin juga memfokuskan untuk meningkatkan kapasitas pada bidang perbankan digital dan information technology (IT) di tengah inklusi digital yang sudah mulai diterapkan oleh perbankan lainnya.

Dengan target-target tersebut, Bank Bukopin memperkirakan kredit pada akhir tahun ini meningkat Rp 1,5 hingga Rp 2 triliun dibandingkan dengan total kredit pada akhir September 2018 senilai Rp 66,97 triliun.

(hps/hps) Next Article Laba Bersih Bukopin di 2018 Naik 40%, Capai Rp 190 M

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular