Internasional
Kredit Tumbuh, Laba Bank of America Lampaui Prediksi
Ester Christine Natalia, CNBC Indonesia
16 October 2018 08:25
Jakarta, CNBC Indonesia - Bank of America Corp (BofA) melaporkan kenaikan laba kuartalan yang lebih tinggi dari ekspektasi pada hari Senin (15/10/2018). Bank terbesar kedua di Amerika Serikat (AS) tersebut menikmati keuntungan dari ongkos yang terpangkas, sementara suku bunga yang lebih tinggi dan pertumbuhan pinjaman membantu mengimbangi pendapatan penjualan oblogasi yang lebih lesu.
Dalam masa jabatan sebagai CEO selama nyaris satu dekade, Brian Moynihan telah mencoba merampingkan operasi bank yang besar dengan memangkas lapangan pekerjaan, mendigitalisasi operasi ritel dan menghapuskan cicilan rumah (mortgage) di era krisis. Mortgage tersebut merupakan warisan dari akuisisi Countrywide Financial.
Dua tahun lalu, Moynihan berjanji untuk memangkas pengeluaran menjadi US$53 miliar (Rp 805,5 triliun) di akhir tahun ini dan tetap bertahan di level itu sampai tahun 2020.
Pengeluaran selain bunga turun 2,4% menjadi $13,07 miliar di kuartal ketiga, sebagian karena pemangkasan 2% pegawai di berbagai bisnis.
"Pertumbuhan yang bertanggungjawab, ditopang dengan perekonomian AS yang kuat dan konsumen AS yang sehat, dikombinasi untuk memberi laba sebelum pajak kuartalan tertinggi sepanjang sejarah perusahaan kami," kata Moynihan dalam pernyataan yang dikutip Reuters.
Pendapatan bersih yang berlaku untuk pemegang saham umum naik 35% menjadi $6,7 miliar di kuartal ketiga yang berakhir 30 September.
Pinjaman di bisnis perbankan konsumen tumbuh 6% menjadi $285 miliar, sementara total deposito naik sekitar 5% menjadi $1,35 triliun.
BofA juga sangat bergantung pada suku bunga yang lebih tinggi untuk memaksimalkan laba karena bank tersebut memiliki jumlah deposito yang besar dan sekuritas mortgage yang sensitif terhadap suku bunga.
Total pendapatan bunga, pembeda antara apa yang bank peroleh dari pinjaman dan bayar untuk deposito, naik 6,4% menjadi $11,87 miliar.
Saham perusahaan naik 0,7% ke posisi $28,66 saat pembukaan perdagangan.
(roy/roy) Next Article Google cs Dipajaki! AS Nego, Tunda Tarif Impor 6 Negara Ini
Dalam masa jabatan sebagai CEO selama nyaris satu dekade, Brian Moynihan telah mencoba merampingkan operasi bank yang besar dengan memangkas lapangan pekerjaan, mendigitalisasi operasi ritel dan menghapuskan cicilan rumah (mortgage) di era krisis. Mortgage tersebut merupakan warisan dari akuisisi Countrywide Financial.
"Pertumbuhan yang bertanggungjawab, ditopang dengan perekonomian AS yang kuat dan konsumen AS yang sehat, dikombinasi untuk memberi laba sebelum pajak kuartalan tertinggi sepanjang sejarah perusahaan kami," kata Moynihan dalam pernyataan yang dikutip Reuters.
Pendapatan bersih yang berlaku untuk pemegang saham umum naik 35% menjadi $6,7 miliar di kuartal ketiga yang berakhir 30 September.
Pinjaman di bisnis perbankan konsumen tumbuh 6% menjadi $285 miliar, sementara total deposito naik sekitar 5% menjadi $1,35 triliun.
BofA juga sangat bergantung pada suku bunga yang lebih tinggi untuk memaksimalkan laba karena bank tersebut memiliki jumlah deposito yang besar dan sekuritas mortgage yang sensitif terhadap suku bunga.
Total pendapatan bunga, pembeda antara apa yang bank peroleh dari pinjaman dan bayar untuk deposito, naik 6,4% menjadi $11,87 miliar.
Saham perusahaan naik 0,7% ke posisi $28,66 saat pembukaan perdagangan.
(roy/roy) Next Article Google cs Dipajaki! AS Nego, Tunda Tarif Impor 6 Negara Ini
Tags
Related Articles
Recommendation
Most Popular