Terungkap! Alasan Crazy Rich Tahir Tukar Dolar Setara Rp 2 T
Tito Bosnia, CNBC Indonesia
15 October 2018 14:34
Jakarta, CNBC Indonesia - Pemilik Mayapada Group, Dato Sri Tahir membuat berita baru lagi. Setelah namanya sempat dikaitkan dengan Bank Muamalat, kini orang terkaya asal Surabaya ini membuat gebrakan dengan menukarkan uang asing ke rupiah.
Dana tersebut berasal dari mata uang asing yang dikonversi ke rupiah, yakni US$ 93 juta dan SGD 55 juta.
Hari ini, Tahir bertemu dengan Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo. Tahir sendiri mengatakan langkah mengonversi dolar ke rupiah ini sebagai komitmen dirinya mendukung penguatan mata uang Garuda.
"Sekarang kan kita tahu bahwa rupiah ini dalam mencari posisi yang terbaik, jadi sebagai warga negara kita ke sini dulu [Bank Indonesia]," katanya usai bertemu Gubernur BI, Senin (15/10/2018). Dia menuturkan uang tersebut berasal dari rekening yang ada di suatu bank di Singapura.
Alasan lain di balik rencana tersebut adalah Tahir ingin mengkonversi dana tersebut untuk dijadikan suntikan modal di PT Bank Mayapada Internasional Tbk (MAYA).
"Uangnya kita setorkan untuk Bank Mayapada sebagai modal untuk memperkuat perbankan," katanya usai bertemu Gubernur BI, Senin (15/10/2018).
Bank Mayapada memang sedang melangsungkan aksi korporasi pencatatan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) sebesar 910 juta lembar saham. Pencatatan HMETD ini mulai 10 Oktober 2018 dan masa perdagangan HMETD mulai tanggal 10 - 16 Oktober 2018.
Harga pelaksanaanHMETD mencapai Rp 2.200 per saham. Artinya, aksi korporasi ini menargetkan pengumpulan dana Rp 2 triliun. Pemegang saham eksisting harus mengekseksi haknya agar porsi saham tidak terdelusi atau menurun.
Berdasarkan prospektus yang diterbitkan Bank Mayapada, Sebelum aksi korporasi ini Tahir secara langsung dan tidak langsung memiliki 34,49% saham Bank Mayapada. Setelah HMETD kepemilikan Tahir mencapai 34,32%.
(roy/dru) Next Article Profit Taking, Harga Saham Bank Mayapada Anjlok 13,8%
Dana tersebut berasal dari mata uang asing yang dikonversi ke rupiah, yakni US$ 93 juta dan SGD 55 juta.
Hari ini, Tahir bertemu dengan Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo. Tahir sendiri mengatakan langkah mengonversi dolar ke rupiah ini sebagai komitmen dirinya mendukung penguatan mata uang Garuda.
 Foto: Dato Sri Tahir (CNBC Indonesia/ Andrean Kristianto) |
"Sekarang kan kita tahu bahwa rupiah ini dalam mencari posisi yang terbaik, jadi sebagai warga negara kita ke sini dulu [Bank Indonesia]," katanya usai bertemu Gubernur BI, Senin (15/10/2018). Dia menuturkan uang tersebut berasal dari rekening yang ada di suatu bank di Singapura.
"Uangnya kita setorkan untuk Bank Mayapada sebagai modal untuk memperkuat perbankan," katanya usai bertemu Gubernur BI, Senin (15/10/2018).
Bank Mayapada memang sedang melangsungkan aksi korporasi pencatatan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) sebesar 910 juta lembar saham. Pencatatan HMETD ini mulai 10 Oktober 2018 dan masa perdagangan HMETD mulai tanggal 10 - 16 Oktober 2018.
Harga pelaksanaanHMETD mencapai Rp 2.200 per saham. Artinya, aksi korporasi ini menargetkan pengumpulan dana Rp 2 triliun. Pemegang saham eksisting harus mengekseksi haknya agar porsi saham tidak terdelusi atau menurun.
Berdasarkan prospektus yang diterbitkan Bank Mayapada, Sebelum aksi korporasi ini Tahir secara langsung dan tidak langsung memiliki 34,49% saham Bank Mayapada. Setelah HMETD kepemilikan Tahir mencapai 34,32%.
(roy/dru) Next Article Profit Taking, Harga Saham Bank Mayapada Anjlok 13,8%
Most Popular