Di Kurs Acuan dan Spot, Rupiah Kompak Terlemah Sepanjang Masa

Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
11 October 2018 10:45
Lagi-lagi Perang Dagang
Ilustrasi Rupiah dan Dolar AS (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Melihat yen Jepang yang menguat, tentu bisa ditebak bahwa investor kini sedang mencari aman dan mengincar aset aman (safe haven). Berarti saat ini investor melihat ada risiko besar di pasar. 

Sepertinya risiko terbesar saat ini adalah perang dagang AS vs China. Dana Moneter Internasional (IMF) dan Bank Dunia sudah bersuara mengenai bahaya perang dagang. Kini, Bank Sentral Jepang (BoJ) juga ikut sumbang suara. 

Makoto Sakurai, Anggota Dewan Gubernur BoJ, mengatakan kebijakan perdagangan yang cenderung proteksionis menciptakan ketidakpastian dan memperlambat pertumbuhan ekonomi. Jepang juga akan menjadi salah satu korban perang dagang, karena negara ini cukup bergantung kepada ekspor. 

"Ada risiko pertumbuhan ekonomi akan di bawah perkiraan. Ini tergantung dari seberapa jauh kebijakan proteksionis diterapkan," kata Sakurai, mengutip Reuters. 

Risiko perang dagang yang tak kunjung menemukan solusi selalu membayangi pasar keuangan global. Sebab dampaknya memang tidak main-main.

Kala AS dan China, dua kekuatan ekonomi terbesar di dunia, saling hambat maka bisa mempengaruhi rantai pasok (supply chain) global. Tidak hanya perdagangan, pertumbuhan ekonomi dunia pun di ujung tanduk. 

TIM RISET CNBC INDONESIA

(aji/aji)

Pages

Tags


Related Articles
Recommendation
Most Popular