Saham Pilihan Broker

Siap-siap Transaksi, Simak Rekomendasi Saham dari 3 Broker

Houtmand P Saragih, CNBC Indonesia
11 October 2018 08:51
Pelaku pasar mencoba untuk bertahan setelah tiga hari berturut berhasil menguat pekan ini.
Foto: CNBC Indonesia/ Andrean Kristianto
Jakarta, CNBC Indonesia - Pelaku pasar saham pada perdagangan hari ini kemungkinan akan terpengaruh dengan setimen dari penundaan kenaikan premium atau bahan bakar minyak (BBM) subsidi yang terjadi kemarin. Pelaku pasar mencoba untuk bertahan setelah tiga hari berturut berhasil menguat pekan ini.

Lalu seperti apa prediksi para broker terkait perdagangan hari ini, mari simak rekomendasi saham dari mereka. Ini akan membantu menentukan portofolio investasi hari ini.

1. Kiwoom Sekuritas Indonesia
Kemarin (10/10) Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup naik 23,88 poin atau 0.41% menjadi 5,820. Sementara investor asing membukukan net sell di semua perdagangan sebesar Rp.574.9 milyar.

Penguatan IHSG dipimpin sektor sektor barang konsumsi (+1.19%) dan pertambangan (+0.95%). Sedangkan yang mengalami pelemahan di sektor aneka industri (-0.67%) dan industri dasar (-0.28%).


Disaat turunnya imbal hasil imbal hasil obligasi AS, Presiden Trump juga menyebutkan terlalu cepat kebijakan yang diambil oleh The Fed dalam menaikan suku bunga acuannya. Menurunnya imbal hasil tersebut memberikan nafas menguatnya nilai tukar rupiah terhadap dollar AS dan begitu juga nilai tukar mata uang Asia lainnya.

Selanjutnya, pasar menanti rilis data inflasi AS, yang tentunya akan menjadi petunjuk baru untuk obligasi AS, ini tentunya akan mempengaruhi terhadap pasar di Asia.

Fokus berikutnya adalah pernyataan dari salah satu Presiden The Fed Chicago Charles Evans yang menuturkan kemungkinan Bank Sentral Amerika akan berhenti menaikkan tingkat suku bunga apabila jika sudah mencapai 3%, dengan posisi netral untuk tingkat suku bunga sebesar 2.75%.

Dengan catatan inflasi berada di 2%, sementara tingkat pengangguran berada di 3.7%, angka ini merupakan terendah dalam 49 tahun terakhir. Kami menilai pandangan Evans ini lebih longgar dibandingkan opini sebagian besar pejabat The Fed yang menginginkan tingkat suku bunga The Fed berada di atas 3%.

Dalam Pertemuan Tahunan IMF, para pemimpin IMF, OECD, Bank Dunia, dan WTO memiliki pendapat yang sama untuk Gubernur The Fed untuk berhati hati terhadap kebijakan yang dibuat oleh The Fed karena memiliki implikasi terhadap negara berkembang. Secara teknikal, indeks IHSG berpotensi menguat dengan support dan resistance di level 5,802-5,836
Saham-saham pilihan Kiwoom antara lain :

- SMCB
- INDY


2. Valbury Asia Sekuritas
Hasil survei ekonomi Indonesia yang dilakukan oleh Organisasi untuk Kerja Sama dan Pembangunan Ekonomi (OECD) bahwa keadaan ekonomi Indonesia menunjukkan hasil pertumbuhan positif meski sedang mengalami tekanan penurunan ekonomi global.

Hasil survei ini menyoroti pentingnya kebijakan untuk meningkatkan ketahanan atas berkembangnya peningkatan risiko global. Hasil survei juga menunjukan bahwa tingkat kepercayaan kepada pemerintah Indonesia lebih tinggi daripada semua negara-negara OECD.

Sisi lain, kenaikan harga BBM nonsubsidi, khususnya Pertamax Series dan Dex Series, serta Biosolar yang telah berlaku Rabu kemarin diperkiran akan terdampak pada inflasi. Karena harga BBM masuk dalam komponen inflasi harga yang diatur pemerintah atau administered price.

Sementara itu, Menteri Keuangan Sri Mulyani memastikan, meskipun harga BBM nonsubsidi mengalami kenaikan, laju inflasi akan tetap terjaga sesuai dengan target pemerintah dalam APBN 2018 sebesar 3,5%.

Realisasi defisit anggaran hingga akhir November telah mencapai 2,2% terhadap Produk Domestik Bruto (PDB). Angka tersebut masih di kisaran amanat UU APBNP 2017 yang memandatkan defisit antara 2,6-2,9% dari PDB.

Dari luar negeri, konflik perang dagang AS dengan CIna memanas kembali, setelah Presiden AS Donald Trump mengatakan Cina belum siap membuat kesepakatan dagang dengan negaranya guna mengakhiri perang tarif. Trump menyatakan siap meningkatkan tarif impor lebih lanjut terhadap produk Cina.

Komentar Trump muncul setelah Duta Besar Cina untuk AS Cui Tiankai mengatakan negaranya siap membuat kesepakatan dengan AS guna mengakhiri perang tarif. Namun, Trump mengatakan siap mengenakan tarif impor senilai US$ 267 miliar jika Cina mengambil tindakan balasan terhadap petani atau pelaku industri AS.

Kabar lainnya, Trump menyatakan ketidaksukaannya dengan kebijakan suku bunga tinggi dari bank sentral AS. Trump berpendapat ekonomi AS tidak mengalami masalah inflasi. Sehingga keputusan the Fed untuk menaikkan suku bunga terus menerus dianggap keputusan yang terlalu cepat.

Kenaikan IHSG secara beruntun dalam tiga hari terakhir, diperkirakan pergerakannya pada hari ini bisa terbebani oleh kekhawatiran peningkatan inflasi menyusul kenaikan BBM non Subsidi serta konflik perdagang Cina dan AS yang memanas kembali. Sentimen perang dagang ini berpotensi menekan saham Asia hari ini.
  • PGAS
  • PTPP
  • ADRO
  • INDF
  • KLBF
  • ACES
3. MNC Sekuritas
Keputusan pemerintah membatalkan kenaikan harga premium jadi perhatian. Kemarin Menteri Jonan mengatakan akan menaikkan harga BBM premium menjadi Rp 7000 yang seharusnya bagus sekali untuk sedikit menyehatkan APBN Indonesia. Namun sangat disayangkan batal untuk naik.

Untuk Kamis ini, kombinasi kejatuhan tajam DJIA -3.1%, EIDO -2.05%, Oil -2.78% & Nikel -2.06% ditengah kenaikan yield obligasi AS 10 year kelevel 3.225% serta yield obligasi Indomesia 10 year dilevel 8.6384% menjadi faktor negatif peluang turunnya IHSG.
Rekomendasi saham dari MNC Sekuritas hari ini, antara lain:
- UNVR
- GGRM
- BBNI
- BMRI
- ANTM
- PTBA
- INDY
(hps) Next Article BI Bertahan Hawkish, Simak Rekomendasi Saham Hari Ini

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular