
Saham Pilihan Broker
The Fed Naikkan Suku Bunga, Apa Saham Rekomendasi Broker?
Yanurisa Ananta, CNBC Indonesia
20 December 2018 08:27

Jakarta, CNBC Indonesia - Rapat The Federal Reserve (The Fed) telah membuahkan hasil. Setelah pertemuan dua harinya berakhir pada Hari Rabu waktu setempat, The menaikan suku bunga acuannya sebesar 25 basis poin (bps) menjadi 2,25%-2,5%.
Selain menurunkan proyeksi kenaikan suku bunga di 2019, The Fed juga menurunkan perkiraan pertumbuhan produk domestik bruto (PDB) dan inflasi.
The Fed memandang PDB akan tumbuh 3% di 2018, turun 10 basis poin dibandingkan perkiraannya di September. Bank sentral memperkirakan pertumbuhan ekonomi AS akan mencapai 2,3% di tahun depan, lebih rendah 0,2% dari yang diproyeksikan sebelumnya.
Inflasi diperkirakan bergerak lebih lambat daripada perkiraan di September, yaitu turun ke 1,9% dari sebelumnya 2,1% untuk 2018. Inflasi 2019 diperkirakan berada di sekitar 1,9% dari perkiraan sebelumnya 2%. Inflasi jangka panjang ditargetkan tetap 2%.
Sementara itu, IHSG merespon kecemasan hasil rapat The Fed dengan menunjukan penguatan. Rabu (19/12) tercatat naik 94,2 poin atau mencapai 6.176,094. Volume perdagangan mencapai 19,8 miliar lembar saham dengan nilai Rp11 triliun. Sebanyak 231 saham naik dan 166 saham turun. Aksi jual asing mencapai Rp376 miliar.
Berikut saham-saham yang harus diperhatikan investor:
1. Reliance Sekuritas Indonesia
Investor berspekulasi jika the Fed menahan suku bunganya yang akan menjadi sasaran selanjutnya adalah penekanan harga minyak mentah dengan melepas produksi AS guna menstabilkan inflasi.
Sentimen selanjutnya investor akan merefleksikan hasil pertemuan The Fed yang akan membahas mengenai suku bunga yang akan di ikuti dengan pertemuan bank sentral lain setelahnya. Bank Indonesia pun akan mengumumkan kebijakan moneternya melalui suku bunga pada hari kamis.
Saham-saham yang masih dapat dicermati diantaranya:
Utang luar negeri (ULN) Indonesia meningkat 5,3% pada akhir Oktober 2018 menjadi sekitar Rp5.227 triliun, Kenaikan utang Indonesia dapat menimbulkan persepsi kurang bagus karena dengan utang luar negeri yang terus bertambah dikhawatirkan akan menjadi beban pembayar pajak terutama rakyat. Secara rinci, ULN pemerintah mencapai USD 175,4 miliar, naik 3,3 % yoy, sedangkan ULN bank sentral mencapai USD 2,9 miliar
Kabar lainnya, Trump yang kembali memberikan kritik kepada The Fed yang akan menaikan suku bunga pada pertemuan terakhir di minggu ini dapat memicu ketidakpasatian pasar karena Trump telah melangkah lebih jauh. Padahal The Fed merupakan badan independen yang tidak bisa di intervensi.
Berikut saham yang harus diperhatikan:
IHSG ditutup menguat sebesar 94,22poin (+1.54%) menuju 6.176,09 pada perdagangan hari Rabu (19/12) kemarin. Setelah hammer terbit bullish morning star, secara teknikal IHSG akan melanjutkan kenaikannya dengan menguji resistance 6.200. Hari ini IHSG berpotensi menguat dalam range 6.150 sampai 6.200.
Berikut saham yang harus diperhatikan:
Pola pergerakan IHSG jelang rilis data perekonomian BI- 7 days repo rate yang disinyalir belum akan terdapat perubahan masih akan terlihat dalam rentang konsolodasi wajar. Potensi penguatan masih terlihat cukup besar mengingat kondisi fundamental perekonomian kita yang terjaga dengan baik sehingga masih memiliki daya tarik bagi investor untuk berinvestasi di negara kita.
Sedangkan pengaruh market global juga turut memberikan warna terhadap pola gerak IHSG, hari ini IHSG berpeluang bergerak di zona hijau.
Saham-saham pilihan :
(hps) Next Article BI Bertahan Hawkish, Simak Rekomendasi Saham Hari Ini
Selain menurunkan proyeksi kenaikan suku bunga di 2019, The Fed juga menurunkan perkiraan pertumbuhan produk domestik bruto (PDB) dan inflasi.
The Fed memandang PDB akan tumbuh 3% di 2018, turun 10 basis poin dibandingkan perkiraannya di September. Bank sentral memperkirakan pertumbuhan ekonomi AS akan mencapai 2,3% di tahun depan, lebih rendah 0,2% dari yang diproyeksikan sebelumnya.
Sementara itu, IHSG merespon kecemasan hasil rapat The Fed dengan menunjukan penguatan. Rabu (19/12) tercatat naik 94,2 poin atau mencapai 6.176,094. Volume perdagangan mencapai 19,8 miliar lembar saham dengan nilai Rp11 triliun. Sebanyak 231 saham naik dan 166 saham turun. Aksi jual asing mencapai Rp376 miliar.
Berikut saham-saham yang harus diperhatikan investor:
1. Reliance Sekuritas Indonesia
Investor berspekulasi jika the Fed menahan suku bunganya yang akan menjadi sasaran selanjutnya adalah penekanan harga minyak mentah dengan melepas produksi AS guna menstabilkan inflasi.
Sentimen selanjutnya investor akan merefleksikan hasil pertemuan The Fed yang akan membahas mengenai suku bunga yang akan di ikuti dengan pertemuan bank sentral lain setelahnya. Bank Indonesia pun akan mengumumkan kebijakan moneternya melalui suku bunga pada hari kamis.
Saham-saham yang masih dapat dicermati diantaranya:
- WTON
- JPFA
- MAIN
- KLBF
- BBRI
- BBTN
- BMRI
Utang luar negeri (ULN) Indonesia meningkat 5,3% pada akhir Oktober 2018 menjadi sekitar Rp5.227 triliun, Kenaikan utang Indonesia dapat menimbulkan persepsi kurang bagus karena dengan utang luar negeri yang terus bertambah dikhawatirkan akan menjadi beban pembayar pajak terutama rakyat. Secara rinci, ULN pemerintah mencapai USD 175,4 miliar, naik 3,3 % yoy, sedangkan ULN bank sentral mencapai USD 2,9 miliar
Kabar lainnya, Trump yang kembali memberikan kritik kepada The Fed yang akan menaikan suku bunga pada pertemuan terakhir di minggu ini dapat memicu ketidakpasatian pasar karena Trump telah melangkah lebih jauh. Padahal The Fed merupakan badan independen yang tidak bisa di intervensi.
Berikut saham yang harus diperhatikan:
- ASII (Trading buy)
- BBNI (Trading buy)
- BMRI (Trading Buy)
- GGRM (Trading Buy)
- WSKT (Trading buy)
- PTPP (Trading buy)
IHSG ditutup menguat sebesar 94,22poin (+1.54%) menuju 6.176,09 pada perdagangan hari Rabu (19/12) kemarin. Setelah hammer terbit bullish morning star, secara teknikal IHSG akan melanjutkan kenaikannya dengan menguji resistance 6.200. Hari ini IHSG berpotensi menguat dalam range 6.150 sampai 6.200.
Berikut saham yang harus diperhatikan:
- BBRI (membentuk pola bullish two rabbits yang mengindikasikan akan terjadi penguatan)
- CPIN (menguji resistance terakhir Fibonacci 0% pada 7300. Yang mana jika ditembus kembali akan terjadi penguatan lanjutan menuju 7500)
- INDF (menguat dengan pola bullish kicking. Pola ini mengindikasikan penguatan yang berlanjut dalam jangka pendek)
- HMSP (membentuk pola bullish abandoned baby. Pola ini menjadi sinyal rebound)
Pola pergerakan IHSG jelang rilis data perekonomian BI- 7 days repo rate yang disinyalir belum akan terdapat perubahan masih akan terlihat dalam rentang konsolodasi wajar. Potensi penguatan masih terlihat cukup besar mengingat kondisi fundamental perekonomian kita yang terjaga dengan baik sehingga masih memiliki daya tarik bagi investor untuk berinvestasi di negara kita.
Sedangkan pengaruh market global juga turut memberikan warna terhadap pola gerak IHSG, hari ini IHSG berpeluang bergerak di zona hijau.
Saham-saham pilihan :
- HMSP
- JSMR
- UNVR
- GGRM
- TLKM
- BBCA
- BBNI
- AKRA
- ASII
(hps) Next Article BI Bertahan Hawkish, Simak Rekomendasi Saham Hari Ini
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular