Survei OECD di 2018 : Ekonomi RI Tahun Ini Tumbuh 5,2%
Chandra Gian Asmara, CNBC Indonesia
10 October 2018 18:12

Nusa Dua, CNBC Indonesia - Organisasi Untuk Kerjasama dan Pembangunan Ekonomi (OECD) pada hari ini, Rabu (10/10/2018) meluncurkan Join Work Programme 2019 - 2022 dan Economic Survey of Indonesia 2018.
Survei ekonomi Indonesia oleh OECD dilakukan secara berkala setiap dua tahun sejak 2008. Survei ini juga menandai peringatan 10 tahun kolaborasi pemerintah Indonesia dengan OECD dalam program ini.
Survei OECD juga menyoroti perkembangan terkini dan juga tantangan yang dihadapi negara untuk terus maju. Hasil survei memprediksi pertumbuhan Indonesia 5,2% tahun ini dan 5,3% di 2019.
"Ekonomi Indonesia semakin berkembang sehat dan bonus demografi akan semakin mempercepat pertumbuhan tahun depan," jelas Sekretaris Jenderal OECD, Angel Gurria, Rabu (10/10/2018).
"Hasil temuan survei ini bisa menjadi basis untuk kerjasama ke depan dalam konteks OECD-Indonesia Joint Work Program," kata Gurria.
Namun menurutnya, pemerintah masih memiliki pekerjaan rumah yang cukup penting. Salah satunya, bagaimana menciptakan kondisi yang dapat menjamin generasi mendatang mendapatkan kesempatan hidup yang lebih baik.
"Untuk itu infrastruktur, edukasi, kesehatan dan kualitas kerja masih menjadi tantangan yang harus diselesaikan untukk memastikan pertumbuhan Indonesian berkelanjutan dan inklusif," jelasnya.
Lantas, apa kata Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengenai hal tersebut?
"Saya sangat senang bahwa pandangan umum OECD terhadap ekonomi Indonesia sangat positif dan sangat menginspirasi," ujar Sri Mulyani.
Kemitraan dengan OECD ini, kata Sri Mulyani, juga kesempatan untuk membagi pengalaman secara dua arah mengenai pembangunan yang inklusif dan berkelanjutan.
"Pengalaman pembangunan segenap negara maju OECD banyak lessons learned yang bisa digali untuk Indonesia, kita bisa ambil pengalaman mereka yang evidence based bisa digali." jelasnya.
(dru) Next Article PDB Perkapita RI di 2018 Naik Tipis Jadi US$ 3.927
Survei ekonomi Indonesia oleh OECD dilakukan secara berkala setiap dua tahun sejak 2008. Survei ini juga menandai peringatan 10 tahun kolaborasi pemerintah Indonesia dengan OECD dalam program ini.
Survei OECD juga menyoroti perkembangan terkini dan juga tantangan yang dihadapi negara untuk terus maju. Hasil survei memprediksi pertumbuhan Indonesia 5,2% tahun ini dan 5,3% di 2019.
![]() |
"Hasil temuan survei ini bisa menjadi basis untuk kerjasama ke depan dalam konteks OECD-Indonesia Joint Work Program," kata Gurria.
Namun menurutnya, pemerintah masih memiliki pekerjaan rumah yang cukup penting. Salah satunya, bagaimana menciptakan kondisi yang dapat menjamin generasi mendatang mendapatkan kesempatan hidup yang lebih baik.
"Untuk itu infrastruktur, edukasi, kesehatan dan kualitas kerja masih menjadi tantangan yang harus diselesaikan untukk memastikan pertumbuhan Indonesian berkelanjutan dan inklusif," jelasnya.
Lantas, apa kata Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengenai hal tersebut?
"Saya sangat senang bahwa pandangan umum OECD terhadap ekonomi Indonesia sangat positif dan sangat menginspirasi," ujar Sri Mulyani.
Kemitraan dengan OECD ini, kata Sri Mulyani, juga kesempatan untuk membagi pengalaman secara dua arah mengenai pembangunan yang inklusif dan berkelanjutan.
"Pengalaman pembangunan segenap negara maju OECD banyak lessons learned yang bisa digali untuk Indonesia, kita bisa ambil pengalaman mereka yang evidence based bisa digali." jelasnya.
(dru) Next Article PDB Perkapita RI di 2018 Naik Tipis Jadi US$ 3.927
Most Popular