Kerjasama Selatan Selatan Demi Hadapi Tantangan Perdagangan

Chandra Gian Asmara, CNBC Indonesia
09 October 2018 14:01
Ketegangan perang dagang memberikan konsekuensi yang cukup besar terhadap pasar global.
Foto: Kemenkeu (CNBC Indonesia)
Nusa Dua, CNBC Indonesia - Ketegangan perang dagang memberikan konsekuensi yang cukup besar terhadap pasar global. Merespons hal itu, perlu suatu kebijakan yang konkret.

Salah satunya, adalah menekankan pentingnya Kerja Sama Selatan - Selatan, untuk menciptakan respon serta strategi dalam menghadapi dinamika ekonomi global dengan membuka peluang penetrasi pasar.

Hal tersebut dikemukakan Wakil Menteri Keuangan Mardiasmo dalam diskusi panel yang bertajuk The Growing Importance of South-South Cooperation Amid Trade Tensions and Global Financial Market Volatility dalam rangkaian acara IMF - WBG Annual Meetings 2018.

"Keadaan ekonomi global saat ini menuntut pentingnya kerjasama selatan-selatan, terutama untuk menciptakan respon, serta strategi dalam menangani berbagai situasi yang terjadi," ujar Wamenkeu, Selasa (9/10/2018).

Kerjasama Selatan Selatan Demi Hadapi Tantangan PerdaganganFoto: Kemenkeu (CNBC Indonesia)



Mardiasmo menjelaskan, perang dagang antara Amerika Serikat dan China cukup memberikan dampak besar pada pasar global. Kondisi tersebut, merupakan tantangan bagi pemerintahan seluruh dunia untuk menetralisir keadaan

"Ditengah perang dagang global, pemerintah Indonesia akan bergerak aktif dalam meningkatkan sektor manufaktur, pemerintah akan mendukung penuh sektor industri, dan mereformasi perpajakan dalam rangka mendukung sektor manufaktur dan meningkatkan aktivitas ekspor," jelasnya.

Dalam kesempatan yang sama, Direktur Eksekutif Indonesia Eximbank, Sinthya Roesly menyampaikan bahwa pihaknya bersama oemangku kepentingan terkait akan berupaya memperkuat daya saing UMKM berorientasi ekspor dalam e-commerce global.

"Untuk melakukan penetrasi pasar, LPEI dukung pembiayaan ke negara-negara di kawasan Afrika dan ini sejalan dengan Penugasan Khusus yang diberikan Pemerintah melalui KMK No.787/KMK.08/2017," jelas Dwi Wahyudi, Direktur Pelaksana I LPEI.




(dru) Next Article Alasan Sri Mulyani Pilih Konglomerat Jadi Dewas SWF

Tags


Related Articles
Recommendation
Most Popular