
Meski Rupiah Terpuruk, Pemodal Mulai Berani Borong Saham Bank
Houtmand P Saragih, CNBC Indonesia
09 October 2018 13:20

Jakarta, CNBC Indonesia - Saham-saham bank milik Badan Usaha Milik Negara (BUMN) pada perdagangan hari ini mulai diborong investor setelah sempat tertekan pekan lalu karena nilai tukar rupiah yang terus merosot terhadap dolar Amerika Serikat (AS).
Investor tampaknya mulai berani kumpulkan saham bank-bank ini karena dinilai mulai murah setelah terkoreksi banyak.
Harga saham PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) naik 1,6% ke level harga Rp 6.300/saham. Dalam sepekan harga saham BMRI turun 2,33%. Volume perdagangan saham BMRI tercatat mencapai 6,65 juta saham dengan nilai transaksi Rp 41,87 miliar.
Lalu saham PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) naik 1,01% ke level harga Rp 3.000/saham, dimana dalam sepekan sudah terkoreksi 3,54%. Volume perdagangan mencapai 17,94 juta saham senilai Rp 53,83 miliar.

Terakhir saham PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) naik 0,37% ke harga Rp 6.850/saham, dan sepekan terakhir turun 5,84%. Volume perdagangan tercatat sebanyak 7,44 juta saham senilai Rp 51,55 miliar.
Saham bank sempat mengalami akumulasi jual yang cukup besar pekan lalu karena nilai tukar rupiah anjlok dan sudah tembus level psikologis Rp 15.000/US$. Pada Selasa (9/10/2018) pukul 12:00 WIB, US$1 ditransaksikan pada Rp 15.225 di pasar spot.
Rupiah melemah 0,07% dibandingkan penutupan perdagangan kemarin. Sementara itu, harga jual dolar AS di beberapa bank telah di atas level Rp 15.200/US$.
Depresiasi rupiah tersebut berpotensi direspons Bank Indonesia dengan menaikkan suku bunga acuan atau BI 7 Day Reverse Reop Rate (BI7DRRR).
Ada dua hal yang diperhitungkan investor dari ekspektasi tersebut, yaitu kenaiakan suku bunga akan menekan pendapatan dari bunga bersih (net interest margin/NIM) dan berpotensi menaikkan kredit macet karena bunga kredit naik.
(hps/roy) Next Article Saham Bank Pelat Merah Terbang, BBRI 4%, BMRI 3%, dan BBNI 2%
Investor tampaknya mulai berani kumpulkan saham bank-bank ini karena dinilai mulai murah setelah terkoreksi banyak.
Harga saham PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) naik 1,6% ke level harga Rp 6.300/saham. Dalam sepekan harga saham BMRI turun 2,33%. Volume perdagangan saham BMRI tercatat mencapai 6,65 juta saham dengan nilai transaksi Rp 41,87 miliar.
Lalu saham PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) naik 1,01% ke level harga Rp 3.000/saham, dimana dalam sepekan sudah terkoreksi 3,54%. Volume perdagangan mencapai 17,94 juta saham senilai Rp 53,83 miliar.

Terakhir saham PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) naik 0,37% ke harga Rp 6.850/saham, dan sepekan terakhir turun 5,84%. Volume perdagangan tercatat sebanyak 7,44 juta saham senilai Rp 51,55 miliar.
Saham bank sempat mengalami akumulasi jual yang cukup besar pekan lalu karena nilai tukar rupiah anjlok dan sudah tembus level psikologis Rp 15.000/US$. Pada Selasa (9/10/2018) pukul 12:00 WIB, US$1 ditransaksikan pada Rp 15.225 di pasar spot.
Rupiah melemah 0,07% dibandingkan penutupan perdagangan kemarin. Sementara itu, harga jual dolar AS di beberapa bank telah di atas level Rp 15.200/US$.
Depresiasi rupiah tersebut berpotensi direspons Bank Indonesia dengan menaikkan suku bunga acuan atau BI 7 Day Reverse Reop Rate (BI7DRRR).
Ada dua hal yang diperhitungkan investor dari ekspektasi tersebut, yaitu kenaiakan suku bunga akan menekan pendapatan dari bunga bersih (net interest margin/NIM) dan berpotensi menaikkan kredit macet karena bunga kredit naik.
(hps/roy) Next Article Saham Bank Pelat Merah Terbang, BBRI 4%, BMRI 3%, dan BBNI 2%
Most Popular