IHSG Dibuka Menguat, Meski Rupiah Tertekan

Yazid Muamar, CNBC Indonesia
08 October 2018 09:39
Indeks harga saham gabungan (IHSG) dibuka terkoreksi 0,06% ke Level 5.728 poin
Foto: CNBC Indonesia/ Andrean Kristianto
Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks harga saham gabungan (IHSG) sempat dibuka terkoreksi 0,06% ke Level 5.728 poin lalu menguat hingga 0,37% ke level 5.753,31. IHSG menguat ditengah bursa utama Asia yang dibuka melemah; Indeks Shanghai turun 2,51%, indeks Kospi turun 0,04%, indeks Strait Times turun 0,67%, dan indeks Hang Seng turun 0,90%.

Sentimen utama koreksi IHSG pada awal perdagangan ini adalah pelemahan nilai tukar. Saat ini nilai tukar rupiah sudah sedikit lagi sentuh Rp 15.200/US$. Ini menjadi level psikologis baru bagi rupiah.

Di belahan dunia lainnya, Perdana Menteri Italia, Giuseppe Conte berencana mengesahkan anggaran negara yang agresif dengan defisit mencapai 2,4% dari Produk Domestik Bruto (PDB) selama 2019-2021. Padahal pemerintahan sebelum Conte merancang anggaran negara hanya 0,8% PDB pada 2019 dan mencapai anggaran berimbang (fiscal balance) pada 2020.

Investor takut hal serupa terulang saat Italia ingin defisit anggaran yang besar, artinya utang pemerintah Negeri Pizza akan semakin menumpuk. Pada akhir 2017, utang pemerintah Italia masih sangat besar yaitu mencapai 131,8% PDB.

Sementara data-data ekonomi Amerika Serikat (AS) menunjukkan hasil yang kinclong. Rilis data pada hari Kamis (4/10/2018) kemarin,
jobless claim tercatat turun menjadi 207.000, menjadikan angka terendah sejak 49 tahun lalu.

Khawatir the Fed akan menaikan suku bunga, bursa-bursa AS kemarin terkoreksi, yakni Indeks Dow Jones (-0,68%), S&P 500 (-0,55%) dan NASDAQ (-1,16%).

Derasnya aliran modal ke AS cenderung menekan pasar keuangan Indonesia, akibatnya rupiah melemah serta berpotensi menggerus penguatan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) hari ini.

Senin waktu setempat pasar keuangan AS akan tutup memperingati hari Christopher Columbus menemukan Benua Amerika (Columbus Day).

TIM RISET CNBC INDONESIA
(yam/hps) Next Article Tunggu Hasil Rapat Fed, Bursa Asia Kompak Melesat!

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular