
Rupiah Tembus Rp 15.100/US$, Ini Penjelasan Bos BI
Chandra Gian Asmara, CNBC Indonesia
05 October 2018 13:38

Jakarta, CNBC Indonesia - Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo akhirnya buka suara mengenai kondisi terkini perkembangan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS).
Berbicara di kompleks bank sentral, Perry menyebut pergerakan nilai tukar dalam beberapa hari ini lebih banyak dipengaruhi oleh aliran modal yang keluar (capital outflow) dari pasar keuangan Indonesia.
"Tentu saja, dipengaruhi sentimen risk on dan risk off. Beberapa hari ini terjadi risk off dan risk on," kata Perry Warjiyo.
Dalam beberapa hari terakhir, pasar keuangan global memang merespons data-data perekonomian negeri Paman Sam yang cukup menggembirakan. Salah satunya, adalah tingkat lapangan pekerjaan.
Hal tersebut mendorong kenaikan imbal hasil (yield) obligasi AS (US Treasury). Aliran uang panas yang bertebaran di pasar keuangan dunia, pun berbondong-bondong kembali ke AS.
Belum lagi, dinamika dari ketegangan perang dagang antara AS vs China yang makin penuh dengan ketidakpastian. Hal tersebut membuat investor mencari tempat yang jauh lebih aman menempatkan dananya.
"Ini menunjukkan memang ekonomi Amerika yang menguat dan karena itu lagi lagi dalam kondisi ini, tentu saja investor global lebih investasi di sana," jelasnya.
Sebagai informasi, kurs rupiah masih bergerak melemah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) saat ini.
Pada Jumat (5/10/2018) pukul 13:00 WIB, US$1 ditransaksikan pada Rp 15.180 di pasar spot. Rupiah melemah 0,10% dibandingkan penutupan perdagangan kemarin.
(roy) Next Article Gubernur BI Akhirnya Blak-blakan! Rupiah Anjlok Karena Berita Ini
Berbicara di kompleks bank sentral, Perry menyebut pergerakan nilai tukar dalam beberapa hari ini lebih banyak dipengaruhi oleh aliran modal yang keluar (capital outflow) dari pasar keuangan Indonesia.
Hal tersebut mendorong kenaikan imbal hasil (yield) obligasi AS (US Treasury). Aliran uang panas yang bertebaran di pasar keuangan dunia, pun berbondong-bondong kembali ke AS.
Belum lagi, dinamika dari ketegangan perang dagang antara AS vs China yang makin penuh dengan ketidakpastian. Hal tersebut membuat investor mencari tempat yang jauh lebih aman menempatkan dananya.
"Ini menunjukkan memang ekonomi Amerika yang menguat dan karena itu lagi lagi dalam kondisi ini, tentu saja investor global lebih investasi di sana," jelasnya.
Sebagai informasi, kurs rupiah masih bergerak melemah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) saat ini.
Pada Jumat (5/10/2018) pukul 13:00 WIB, US$1 ditransaksikan pada Rp 15.180 di pasar spot. Rupiah melemah 0,10% dibandingkan penutupan perdagangan kemarin.
(roy) Next Article Gubernur BI Akhirnya Blak-blakan! Rupiah Anjlok Karena Berita Ini
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular