
IHSG Merah, Harga Saham 3 Emiten Ini Naik di Atas 22%
Roy Franedya, CNBC Indonesia
05 October 2018 09:15

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks harga saham gabungan (IHSG) terdampak di zona merah pada pembukaan perdagangan hari ini. Penyebabnya masihs sama, rupiah yang terus melemah lawan dolar AS.
Pada pembukaan perdagangan ini rupiah berada di level Rp 15.165/US$. Pelemahan IHSG juga karena proyeksi defisit transaksi berjalan (current account defisit) yang bisa tembus 3% jika impor masih juga deras.
Namun, ada tiga saham yang harganya melejit di tengah IHSG dikepung sentimen negatif. Ketiganya adalah saham PT Gunawan Dianjaya Steel Tbk (GDST), Satria Antaran Prima Tbk (SAPX) dan PT Pudjiadi & Son Estate Tbk (PNSE).
Harga saham GDST naik 34,62% menjadi Rp 210 per saham. GDST telah ditransaksikan sebanyak 350 kali dengan volume 6,95 juta lembar saham. Total transaksinya Rp 1,44 miliar.
Harga saham SAPX naik 24,46% menjadi Rp 580 per saham. SAPX telah ditransaksikan sebanyak 23 kali dengan volume 260.000 lembar saham. Total transaksinya Rp 151,03 juta.
Harga saham PNSE naik 23,42% menjadi Rp 975 per saham. PNSE telah ditransaksikan sebanyak 2 kali dengan volume 200 lembar saham. Total transaksinya Rp 181.500.
(roy/roy) Next Article Tersengat Dampak Corona, IHSG Ambles Lebih 4%
Pada pembukaan perdagangan ini rupiah berada di level Rp 15.165/US$. Pelemahan IHSG juga karena proyeksi defisit transaksi berjalan (current account defisit) yang bisa tembus 3% jika impor masih juga deras.
Harga saham SAPX naik 24,46% menjadi Rp 580 per saham. SAPX telah ditransaksikan sebanyak 23 kali dengan volume 260.000 lembar saham. Total transaksinya Rp 151,03 juta.
Harga saham PNSE naik 23,42% menjadi Rp 975 per saham. PNSE telah ditransaksikan sebanyak 2 kali dengan volume 200 lembar saham. Total transaksinya Rp 181.500.
(roy/roy) Next Article Tersengat Dampak Corona, IHSG Ambles Lebih 4%
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular