
Ekonomi AS Pulih, Bursa Hong Kong Dibuka Koreksi 0,5%
Roy Franedya, CNBC Indonesia
05 October 2018 08:28

Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa saham Hong Kong dibuka terkoreksi pada perdagangan hari ini. Indeks Hang Seng (HSI) dibuka turun 0,5% ke level 26.503,75 poin.
Semua sektor berada di zona merah pada pembukaan perdagangan hari ini. Koreksi bursa dipimpin sektor healtcare yang anjlok 3,94%, sektor energi yang anjlok 2,88% dan sektor consumer non siklus yang koreksi 2,12% serta sektor industrial yang turun 1,13%.
Koreksi ini disebabkan sentimen negatif dari Amerika Serikat (AS). Berdasarkan survei ADP, perekonomian AS menciptakan 230.000 lapangan kerja sepanjang September. Ini adalah angka tertinggi sejak Februari.
Kemudian survei Institute of Supply Management (ISM) menyebutkan indeks aktivitas non-manufaktur pada September sebesar 61,6 atau naik 3,1 poin dibandingkan bulan sebelumnya. Angka ini merupakan yang tertinggi sejak Agustus 1997.
Pencapaian ini menunjukkan ada potensi peningkatan permintaan. Jika tidak direm, maka akan menimbulkan overheating alias pertumbuhan permintaan yang terlalu kencang dan tidak bisa diimbangi oleh penawaran. Akan tercipta inflasi yang sebenarnya tidak perlu.
Untuk mengendalikan inflasi, bank sentral AS akan memilih untuk menaikkan suku bunga acuan. Data ekonomi AS yang kinclong ini juga memicu aliran dana kembali ke AS.
(roy/roy) Next Article Bursa AS Anjlok, Menanti Rilis Laba Perusahaan Raksasa Tech
Semua sektor berada di zona merah pada pembukaan perdagangan hari ini. Koreksi bursa dipimpin sektor healtcare yang anjlok 3,94%, sektor energi yang anjlok 2,88% dan sektor consumer non siklus yang koreksi 2,12% serta sektor industrial yang turun 1,13%.
Pencapaian ini menunjukkan ada potensi peningkatan permintaan. Jika tidak direm, maka akan menimbulkan overheating alias pertumbuhan permintaan yang terlalu kencang dan tidak bisa diimbangi oleh penawaran. Akan tercipta inflasi yang sebenarnya tidak perlu.
Untuk mengendalikan inflasi, bank sentral AS akan memilih untuk menaikkan suku bunga acuan. Data ekonomi AS yang kinclong ini juga memicu aliran dana kembali ke AS.
(roy/roy) Next Article Bursa AS Anjlok, Menanti Rilis Laba Perusahaan Raksasa Tech
Most Popular