Masih Sayang Rupiah? Naikkan Harga BBM!
Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
04 October 2018 16:06

Bagaimana cara termudah untuk menurunkan permintaan? Naikkan harga.
Saat harga BBM naik, konsumen akan lebih hemat sehingga konsumsi berkurang. Konsumsi berkurang berarti kebutuhan impor juga bisa dikurangi.
Selain itu, kenaikan harga BBM juga mengurangi selisih (disparitas) harga dengan negara tetangga. Misalnya, saat ini harga BBM diesel/solar adalah Rp 5.150/liter sementara di Malaysia harganya RM 2,18/liter atau hampir Rp 8.000/liter. Ini bisa memicu perilaku curang, menyelundupkan solar ke Malaysia untuk memperoleh keuntungan dari selisih harga.
Padahal solar itu diperoleh dari impor, yang membutuhkan devisa. Pengorbanan rupiah menjadi sia-sia, dia melemah hanya untuk menyuburkan praktik ilegal.
Oleh karena itu, kenaikan harga BBM bisa menjadi solusi jangka pendek untuk menyelamatkan rupiah. Kebijakan itu terbukti ampuh pada 2013, defisit transaksi berjalan berhasil ditipiskan lumayan signifikan.
Pada kuartal II-2013, defisit transaksi berjalan mencapai US$ 10,12 miliar. Pemerintah memutuskan untuk menaikkan harga BBM pada 22 Juni. Harga premium naik Rp 2.000/liter dan solar naik Rp 1.000/liter.
Hasilnya cukup paten. Defisit transaksi berjalan pada kuartal III-2013 turun menjadi US$ 8,64 miliar dan kuartal IV-2013 turun lagi menjadi US$ 4,34 miliar.
Kalau pemerintah sayang kepada rupiah, mungkin sudah sepantasnya opsi kenaikan harga BBM mulai dipikirkan. Namun mengingat pesta demokrasi 2019 semakin dekat, kebijakan yang tidak populis itu sepertinya sulit untuk diwujudkan.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(aji/gus)
Saat harga BBM naik, konsumen akan lebih hemat sehingga konsumsi berkurang. Konsumsi berkurang berarti kebutuhan impor juga bisa dikurangi.
Selain itu, kenaikan harga BBM juga mengurangi selisih (disparitas) harga dengan negara tetangga. Misalnya, saat ini harga BBM diesel/solar adalah Rp 5.150/liter sementara di Malaysia harganya RM 2,18/liter atau hampir Rp 8.000/liter. Ini bisa memicu perilaku curang, menyelundupkan solar ke Malaysia untuk memperoleh keuntungan dari selisih harga.
Oleh karena itu, kenaikan harga BBM bisa menjadi solusi jangka pendek untuk menyelamatkan rupiah. Kebijakan itu terbukti ampuh pada 2013, defisit transaksi berjalan berhasil ditipiskan lumayan signifikan.
Pada kuartal II-2013, defisit transaksi berjalan mencapai US$ 10,12 miliar. Pemerintah memutuskan untuk menaikkan harga BBM pada 22 Juni. Harga premium naik Rp 2.000/liter dan solar naik Rp 1.000/liter.
Hasilnya cukup paten. Defisit transaksi berjalan pada kuartal III-2013 turun menjadi US$ 8,64 miliar dan kuartal IV-2013 turun lagi menjadi US$ 4,34 miliar.
Kalau pemerintah sayang kepada rupiah, mungkin sudah sepantasnya opsi kenaikan harga BBM mulai dipikirkan. Namun mengingat pesta demokrasi 2019 semakin dekat, kebijakan yang tidak populis itu sepertinya sulit untuk diwujudkan.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(aji/gus)
Pages
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular