Data Ekonomi AS Bagus, Bursa Singapura Dibuka Koreksi 0,95%
Roy Franedya, CNBC Indonesia
04 October 2018 08:22
Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa saham Singapura dibuka melemah pada perdagangan hari ini. Indeks Straits Times (STI) dibuka turun 0,95% ke level 3.246,97 poin.
Hampir semua sektor berada di zona merah pada pembukaan perdagangan hari ini kecuali sektor telekomunikasi yang mendatar atau flat.
Pelemahan bursa Singapura dipimpin oleh sektor teknologi yang anjlok hingga 2,07%. Sektor industrial anjlok 1,26%, sektor finansial anjlok 1,18% dan sektor jasa publik turun 0,97%.
Pelemahan bursa Singapura pada awal perdagangan ini diperkirakan karena membaiknya data-data dari Amerika Serikat (AS).
Berdasarkan survei ADP, perekonomian AS menciptakan 230.000 lapangan kerja sepanjang September. Ini adalah angka tertinggi sejak Februari.
Kemudian survei Institute of Supply Management (ISM) menyebutkan indeks aktivitas non-manufaktur pada September sebesar 61,6 atau naik 3,1 poin dibandingkan bulan sebelumnya. Angka ini merupakan yang tertinggi sejak Agustus 1997.
Data-data ini semakin mempertegas klaim The Federal Reserve/The Fed bahwa ekonomi Negeri Paman Sam kini sedang dalam masa-masa indah. Angka pengangguran rendah, tetapi di saat yang sama inflasi juga terkendali.
Data-data ini juga mempertegas bahkan the Fed akan menaikkan suku bunga acuan secara bertahap untuk menjaga ekonomi tetap kondusif dan tidak overheating.
(roy/roy) Next Article Bursa AS Anjlok, Menanti Rilis Laba Perusahaan Raksasa Tech
Hampir semua sektor berada di zona merah pada pembukaan perdagangan hari ini kecuali sektor telekomunikasi yang mendatar atau flat.
Berdasarkan survei ADP, perekonomian AS menciptakan 230.000 lapangan kerja sepanjang September. Ini adalah angka tertinggi sejak Februari.
Kemudian survei Institute of Supply Management (ISM) menyebutkan indeks aktivitas non-manufaktur pada September sebesar 61,6 atau naik 3,1 poin dibandingkan bulan sebelumnya. Angka ini merupakan yang tertinggi sejak Agustus 1997.
Data-data ini semakin mempertegas klaim The Federal Reserve/The Fed bahwa ekonomi Negeri Paman Sam kini sedang dalam masa-masa indah. Angka pengangguran rendah, tetapi di saat yang sama inflasi juga terkendali.
Data-data ini juga mempertegas bahkan the Fed akan menaikkan suku bunga acuan secara bertahap untuk menjaga ekonomi tetap kondusif dan tidak overheating.
(roy/roy) Next Article Bursa AS Anjlok, Menanti Rilis Laba Perusahaan Raksasa Tech
Most Popular