
Rupiah Terpuruk ke Rp 15.000/US$, Hati-Hati Kinerja Perbankan
Alfado Agustio, CNBC Indonesia
03 October 2018 20:48

Jika kita tarik waktu sejak periode Januari hingga Juli, rupiah telah terdepresiasi 6,27%. Tren pelemahan tersebut utamanya terjadi sejak akhir Januari. Saat itu posisi rupiah di level Rp 13.287/US$ dan terus melemah hingga berada di level Rp 14.415/US$.
Lalu bagaimana kondisi CAR saat itu? Data OJK per Juli 2018 memperlihatkan CAR cenderung turun, terutama dibandingkan periode yang sama pada tahun sebelumnya
Sejak Februari hingga Juli, CAR menyentuh level 22,01% atau terendah sejak Maret 2016. Meskipun di bulan Juli mengalami kenaikan, namun secara keseluruhan indikator tersebut bergerak turun.
Lantas bagaimana dengan NPL? Senada dengan CAR, jumlah NPL juga mengalami peningkatan sepanjang periode Januari-Juli 2018
Tingkat NPL tertinggi terjadi di bulan Mei yang mencapai Rp 136 triliun. Di bulan Juni sebenarnya sempat turun, namun pada Juli kembali meningkat.
Kondisi ini seakan jadi cerminan jika pelemahan rupiah tidak bisa dianggap enteng, khususnya terhadap sektor perbankan. OJK dan pemerintah perlu menyikapi hal ini dengan serius, karena bukan tidak mungkin kinerja perbankan akan menurun. Jika terjadi, maka roda perekonomian Indonesia dapat melambat kedepannya.
TIM RISET CNBC INDONESIA
TIM RISET CNBC INDONESIA
Pages
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular