Rupiah Terus Lesu, Obatnya Bukan Menaikkan Bunga
Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
03 October 2018 10:23

Kekurangan-kekurangan Indonesia itu tidak dimiliki oleh Thailand. Sejak 2014, Thailand belum mengalami defisit transaksi berjalan.
Neraca perdagangan Thailand pada Januari-Agustus juga masih mencatat surplus US$ 2,35 miliar. Sejak 2013, Thailand tidak pernah mengalami defisit neraca perdagangan secara tahunan.
Kita mungkin mengenal Thailand sebagai produsen komoditas seperti beras atau buah-buahan. Namun ternyata bukan itu yang menjadi andalan ekspor Negeri Gajah Putih. Produk andalan ekspor Thailand adalah mesin, karena negara ini memang berstatus sebagai hub otomotif Asia Tenggara.
Dengan transaksi berjalan yang solid, Thailand tidak perlu terlalu cemas saat dolar AS mengamuk. Walau aliran hot money seret, tetapi masih ada devisa dari sektor perdagangan yang membuat baht mampu berbicara banyak di hadapan dolar AS.
BoT pun merasa belum perlu menaikkan suku bunga acuan, karena baht bisa menolong dirinya sendiri. Tidak perlu diselamatkan. Boleh saja investor mengatakan pasar keuangan Thailand kurang atraktif, tetapi sektor riil mereka sangat bisa diandalkan.
Moral dari tulisan ini adalah suku bunga acuan sejatinya hanya seperti obat luka luar. Dia tidak menyembuhkan penyakit dalam yang lebih serius, dia bukan obat bagi segala masalah.
Andai saja industri Indonesia sekuat Thailand, mungkin BI tidak perlu agresif menaikkan suku bunga acuan. Sesuatu yang menimbulkan efek samping berupa potensi perlambatan ekonomi.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(aji/wed)
Neraca perdagangan Thailand pada Januari-Agustus juga masih mencatat surplus US$ 2,35 miliar. Sejak 2013, Thailand tidak pernah mengalami defisit neraca perdagangan secara tahunan.
Kita mungkin mengenal Thailand sebagai produsen komoditas seperti beras atau buah-buahan. Namun ternyata bukan itu yang menjadi andalan ekspor Negeri Gajah Putih. Produk andalan ekspor Thailand adalah mesin, karena negara ini memang berstatus sebagai hub otomotif Asia Tenggara.
Dengan transaksi berjalan yang solid, Thailand tidak perlu terlalu cemas saat dolar AS mengamuk. Walau aliran hot money seret, tetapi masih ada devisa dari sektor perdagangan yang membuat baht mampu berbicara banyak di hadapan dolar AS.
BoT pun merasa belum perlu menaikkan suku bunga acuan, karena baht bisa menolong dirinya sendiri. Tidak perlu diselamatkan. Boleh saja investor mengatakan pasar keuangan Thailand kurang atraktif, tetapi sektor riil mereka sangat bisa diandalkan.
Moral dari tulisan ini adalah suku bunga acuan sejatinya hanya seperti obat luka luar. Dia tidak menyembuhkan penyakit dalam yang lebih serius, dia bukan obat bagi segala masalah.
Andai saja industri Indonesia sekuat Thailand, mungkin BI tidak perlu agresif menaikkan suku bunga acuan. Sesuatu yang menimbulkan efek samping berupa potensi perlambatan ekonomi.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(aji/wed)
Pages
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular