Dolar AS Digdaya, Rupiah Nelangsa

Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
02 October 2018 17:23
Investor Merapat ke Dolar AS
Ilustrasi Rupiah (CNBC Indonesia/ Andrean Kristianto)
Panasnya dinamika Italia membuat pelaku pasar ketar-ketir. Menghindari risiko besar yang mungkin saja terjadi, misalnya Italia keluar dari Uni Eropa (amit-amit), investor memilih bermain aman. Aset-aset aman (safe haven) menjadi pilihan, utamanya dolar AS. 

Greenback tidak hanya aman, tetapi juga memberikan cuan. Memegang dolar AS menguntungkan karena The Federal Reserve/The Fed masih dalam mode pengetatan kebijakan moneter dengan menaikkan suku bunga acuan. 

Setelah menaikkan suku bunga acuan pekan lalu, The Fed kemungkinan besar kembali melakukan kebijakan serupa pada akhir tahun. Pada rapat 19 Desember, peluang The Fed menaikkan suku bunga acuan 25 basis poin adalah 76,8%. 

Kenaikan suku bunga acuan akan membuat berinvestasi di AS menjadi menguntungkan karena imbalan bakal ikut terkerek, terutama di instrumen berpendapatan tetap seperti obligasi. Arus modal pun berkerumun di sekitar obligasi pemerintah Negeri Paman Sam. 

Masuknya arus modal terlihat dari penurunan imbal hasil (yield). Berikut perkembangan yield obligasi pemerintah AS pada pukul 17:06 WIB yang menunjukkan penurunan di semua tenor: 

 

Ditopang derasnya arus modal masuk, penguatan dolar AS pun tak terbendung. Akibatnya berbagai mata uang dunia melemah, dan rupiah tidak terkecuali.

TIM RISET CNBC INDONESIA

(aji/aji)

Pages

Tags


Related Articles
Recommendation
Most Popular