Dolar AS Digdaya, Rupiah Nelangsa

Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
02 October 2018 17:23
Italia Memanas
Ilustrasi Rupiah (REUTERS/Willy Kurniawan)
Penguatan dolar AS memang semakin ada dan tampak nyata. Pada pukul 16:37 WIB, Dollar Index (yang mencerminkan posisi greenback di hadapan enam mata uang utama dunia) menguat 0,39%. Dalam seminggu terakhir, indeks ini sudah melesat 1,63%. 

Situasi Italia yang semakin keruh membuat dolar AS kian menjadi incaran. Dalam pidatonya, Presiden Uni Eropa Jean-Claude Juncker mengatakan sebaiknya Italia membatalkan rencana pengesahan anggaran 2019 dengan defisit 2,4% terhadap Produk Domestik Bruto (PDB).  


Menurut Juncker, Italia semestinya melakukan disiplin fiskal. Jangan sampai anggaran yang terlalu ekspansif menyebabkan krisis fiskal seperti yang terjadi pada 2009-2010. 

"Italia menjauhkan diri dari target yang telah disusun bersama oleh Uni Eropa. Saya tidak ingin, tetapi setelah pengalaman menyelesaikan krisis di Yunani, kita bisa-bisa mengalami hal yang sama di Italia. Satu krisis sudah cukup dan kita harus mencegah itu. Kalau sampai Italia mendapat penanganan khusus, bisa-bisa itu menjadi akhir dari euro," jelas Juncker dalam pidatonya di Jerman, mengutip Reuters. 

Namun Roma justru panas dengan kritik Uni Eropa. Bahkan kemudian terlontar ide untuk keluar dari Uni Eropa dan menanggalkan mata uang euro. 

"Saya sangat yakin Italia bisa memecahkan sebagian besar masalahnya jika memiliki mata uang sendiri," tegas Claudio Borghi, Ketua Tim Ekonomi Liga, dikutip dari Reuters. Liga, bersama Gerakan Bintang Lima, adalah koalisi dominan di parlemen Negeri Pizza. 

(aji/aji)
Pages

Tags


Related Articles
Recommendation
Most Popular