Bunga AS Naik, Sri Mulyani: Negara Emerging Pasti Kena Dampak

Anastasia Arvirianty, CNBC Indonesia
27 September 2018 11:16
Menkeu menganggap keputusan Bank Sentral Amerika Serikat (AS) The Federal Reserve akan berdampak pada negara-negara berkembang.
Foto: Sri Mulyani (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menganggap keputusan Bank Sentral Amerika Serikat (AS) The Federal Reserve menaikkan suku bunga acuannya (Fed Fund Rate/FFR) 25 basis poin (bps) menjadi 2-2,25% akan berdampak pada negara-negara berkembang.

"Siklus pengetatan kebijakan moneter dari Bank Sentral AS ini pasti akan memberi dampak secara global. Utamanya terhadap negara-negara atau pasar berkembang," ujar Sri Mulyani ketika menyampaikan paparannya di acara US-Indonesia Investment Summit di Jakarta, Kamis (27/9/2018).

[Gambas:Video CNBC]
Lebih lanjut, ia mengatakan, hal itu disebabkan karena dalam periode yang cukup lama negara berkembang menikmati kebijakan longgar dari Amerika Serikat, sehingga ketika ada pengetatan maka tentu akan memberikan dampak.


"Kami juga lihat trade war menambah ketidakpastian geopolitik, juga memengaruhi harga komoditas, minyak dan sebagainya. Indonesia terpengaruh hal tersebut, tapi Indonesia bisa bertahan dari berbagai global shock," tegas Sri Mulyani.

Seperti yang diketahui, Bank sentral Amerika Serikat (AS) Federal Reserve/ The Fed pada Rabu (26/9/2018) menaikkan suku bunga acuannya sebesar 25 basis poin (bps).

Sebagaimana yang telah diperkirakan sebelumnya, Federal Open Market Committee (FOMC) menaikkan suku bunganya menjadi di kisaran 2%-2,25%. Ini adalah kenaikan kedelapan yang terjadi sejak The Fed mulai melaksanakan kebijakan normalisasi suku bunga di Desember 2015, dikutip dari CNBC International.

Suku bunga bank sentral ini menjadi acuan untuk berbagai bentuk pinjaman konsumen serta tabungan dan deposito.



(dru) Next Article Uji Potensi FFR Masuk Teritory Negatif ,Ini Kata Principal AM

Tags


Related Articles
Recommendation
Most Popular