
Mal Milik Grup Lippo Terbitkan MTN Rp 65 miliar
Irvin Avriano A, CNBC Indonesia
26 September 2018 20:05

Jakarta, CNBC Indonesia - Pengembang Sidoarjo Town Square (Sitos), PT Solid Gold Kencana, menerbitkan surat utang jangka menengah (medium term notes/MTN) I/2018 senilai Rp 65 miliar.
Dalam keterangan PT Kustodian Sentral Efek Indonesia, Rabu (26/9/18), efek utang itu berkupon 6,6% per tahun dan akan jatuh tempo pada 2022.
Bertindak sebagai pemantau adalah PT Bank CIMB Niaga Tbk (BNGA) dan penata usaha PT Bowsprit Asset Management.
Nama unik Solid Gold Kencana mirip dengan perusahaan broker kontrak berjangka Solid Gold Berjangka. Namun, hasil penelusuran menunjukkan perusahaan itu pernah atau masih menjadi pengembang Sidoarjo Town Square yang berniat didirikan pada 2011 silam.
Sidoarjo Town Square sempat terancam tidak dapat dibangun. Sebab, ada kebutuhan administrasi yang belum dipenuhi, seperti rekomendasi analisa dampak lalu lintas oleh Dinas Perhubungan.
Saat ini gedung tersebut sudah rampung dibangun dan beroperasi serta sudah sudah berganti nama menjadi Lippo Plaza Sidoarjo.
Di sisi lain, Bowsprit Asset Management adalah manajer investasi yang fokus pada produk alternatif investasi pasar modal dan sektor riil.
Perseroan juga sudah mencatatkan produk Dinfra pertama di Indonesia dengan mencatatkan efek tersebut di KSEI pada 13 September.
(miq/miq) Next Article Waduh! Meikarta Digugat PKPU, Ada Utang Rp 7 T Belum Dibayar
Dalam keterangan PT Kustodian Sentral Efek Indonesia, Rabu (26/9/18), efek utang itu berkupon 6,6% per tahun dan akan jatuh tempo pada 2022.
Bertindak sebagai pemantau adalah PT Bank CIMB Niaga Tbk (BNGA) dan penata usaha PT Bowsprit Asset Management.
Saat ini gedung tersebut sudah rampung dibangun dan beroperasi serta sudah sudah berganti nama menjadi Lippo Plaza Sidoarjo.
Anchor tenant Lippo Plaza Sidoarjo antara lain Hypermart dan Matahari Department Store, dengan lokasi yang strategis di samping pintu tol Sidoarjo.
Di sisi lain, Bowsprit Asset Management adalah manajer investasi yang fokus pada produk alternatif investasi pasar modal dan sektor riil.
Produk yang berniat diterbitkan perseroan terdiri dari Dana Investasi Riil Estat (DIRE), Dana Investasi Infrastruktur (Dinfra), dan reksa dana penyertaan terbatas (RDPT).
Perseroan juga sudah mencatatkan produk Dinfra pertama di Indonesia dengan mencatatkan efek tersebut di KSEI pada 13 September.
(miq/miq) Next Article Waduh! Meikarta Digugat PKPU, Ada Utang Rp 7 T Belum Dibayar
Most Popular