Rupiah Terkapar, Investor Asing Justru Net Buy Rp 742,8 M

Anthony Kevin, CNBC Indonesia
26 September 2018 12:19
Pada minggu ini, investor asing membukukan beli bersih sebesar Rp 742,8 miliar.
Foto: CNBC Indonesia/ Andrean Kristianto
Jakarta, CNBC Indonesia - Perdagangan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sepanjang pekan ini bisa dibilang kurang menggembirakan. Hingga berita ini diturunkan, IHSG melemah 0,98% jika dibandingkan posisi penutupan hari Jumat (21/9/2018) ke level 5.899,1.

Eskalasi perang dagang AS-China membuat investor melepas saham-saham di tanah air. Kini, China telah resmi membatalkan rencana dialog perdagangan dengan AS. The Wall Street Journal melaporkan pada hari Jumat (21/9/2018) bahwa kubu China menolak proposal dari AS untuk mengirimkan dua orang delegasinya ke Washington, seperti dikutip dari CNBC International.

Sikap Presiden AS Donald Trump yang tetap kekeh untuk mengenakan bea masuk baru senilai 10% terhadap berbagai produk China senilai US$ 200 miliar (Rp 2.978 triliun) kemungkinan menjadi alasannya.

Selain itu, pelemahan rupiah juga membuat investor tak nyaman untuk bertransaksi di pasar saham. Dalam 3 hari perdagangan di minggu ini, rupiah melemah 0,77% di pasar spot, dari Rp 14.816/dolar AS menjadi Rp 14.930/dolar AS.

Sisi positifnya, ternyata eskalasi perang dagang AS-China dan pelemahan rupiah tak membuat investor asing kabur. Pada minggu ini, investor asing membukukan beli bersih sebesar Rp 742,8 miliar.

Untuk hari ini saja, beli bersih investor asing tercatat sebesar Rp 136 miliar. Saham-saham yang banyak dikoleksi investor asing pada hari ini adalah: PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk/CPIN (Rp 42,4 miliar), PT Astra International Tbk/ASII (Rp 24,1 miliar), PT Bank Mandiri Tbk/BMRI (Rp 15 miliar), PT Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk/TKIM (Rp 13,8 miliar), dan PT Bank Central Asia Tbk/BBCA (Rp 8,4 miliar).

Sudah kebanyakan jualan
Masuknya investor asing ke bursa saham tanah air pada minggu ini lantas mengonfirmasi pandangan kami sebelumnya bahwa investor asing sangat mungkin untuk kembali masuk mengambil posisi, seiring dengan nilai jual bersih yang sudah kelewat besar sepanjang tahun 2018.

Sepanjang tahun ini, nilai jual bersih investor asing telah menembus angka Rp 50 triliun. Nilai jual bersih pada tahun ini terbilang luar biasa besar.

Tim Riset CNBC Indonesia mengumpulkan data aliran modal investor asing di pasar saham secara tahunan melalui IDX Fact Book yang diterbitkan oleh Bursa Efek Indonesia (BEI). Data yang berhasil dikumpulkan adalah pada periode 2004-2017. Dalam jangka waktu tersebut, tak sekalipun investor asing mencatatkan jual bersih sebesar yang kita lihat pada tahun ini.

Bank sentral jadi fokus
Berlanjut atau tidaknya aksi beli investor asing di bursa saham Indonesia salah satunya akan ditentukan oleh hasil pertemuan 2 bank sentral yakni the Federal Reserve dan Bank Indonesia (BI).

Pada 27 September dini hari waktu Indonesia, the Fed akan mengumumkan tingkat suku bunga acuan terbarunya. Mengutip situs resmi CME Group yang merupakan pengelola bursa derivatif terkemuka di dunia, berdasarkan harga kontrak Fed Fund futures per 25 September 2018, kemungkinan The Fed akan menaikkan suku bunga acuan sebanyak 25bps pada pertemuan kali ini sebesar 95%. Sementara itu, probabilitas bahwa suku bunga acuan akan dinaikkan sebanyak 4 kali pada tahun ini adalah sebesar 78,6%.

Bersamaan dengan pengumuman tingkat suku bunga acuan terbarunya, The Fed akan merilis dot plot versi terbaru. Sebagai catatan, dot plot merupakan sebuah survei dari anggota-anggota FOMC (Federal Open Market Committee) selaku pengambil keputusan terkait proyeksi mereka atas tingkat suku bunga acuan pada akhir tahun.

Melalui dot plot versi terbaru, akan diketahui apakah semakin banyak anggota FOMC yang melihat kenaikan suku bunga acuan sebanyak 4 kali pada tahun ini.

Pada siang harinya, BI akan merilis tingkat suku bunga acuan terbaru. Konsensus yang dihimpun oleh Reuters menunjukkan bahwa BI akan mengerek suku bunga acuan sebesar 25bps ke level 5,75%.

TIM RISET CNBC INDONESIA
(ank/hps) Next Article Ikut Melemah, Rupiah Tembus 14.500 Per Dolar AS

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular