
Jangan Pesimistis! Rupiah Bisa Saja ke Rp 10.000/US$, Asal..
Alfado Agustio, CNBC Indonesia
25 September 2018 17:32

Permasalahan defisit transaksi berjalan bagaikan noda bandel yang sulit dihilangkan dari baju. Praktis Sejak kuartal IV-2011, Indonesia begitu akrab dengan permasalahan tersebut.
Terakhir Indonesia menikmati surplus terjadi pada kuartal III-2011. Namun setelah periode tersebut, defisit mulai terjadi. Bahkan di kuartal II-2014, defisit transaksi berjalan terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) sempat menembus rekor tertinggi di angka 4,30%. Selepas periode tersebut, defisit bergerak naik turun seperti ombak di pantai. Hingga di kuartal II-2018, defisit sebesar 3% dari PDB.
Saat mengalami surplus, nilai tukar rupiah berada di level Rp 8.500/US$. Ini merupakan posisi terkuat rupiah sejak tahun 2004. Namun sejak defisit terjadi, pelemahan rupiah mulai terjadi. Dari mulai menembus posisi Rp 10.000/US$ di 2013, hingga menembus posisi terlemah semenjak krisis 1998 yaitu Rp 14.930/US$ pada 5 September lalu.
Pergerakan rupiah ini seakan memberikan sinyal kuat jika permasalahan defisit transaksi berjalan begitu penting untuk diselesaikan. Akhir-akhir ini pemerintah mulai menunjukkan sikap guna menurunkan defisit yang ada. Mulai dari pembatasan impor, menaikkan pajak impor barang konsumsi, peluncuran program B20 hingga mendesak ekspotir memindahkan Dana Hasil Ekspor (DHE) ke dalam negeri.
Namun dibalik semua rencana tersebut, fokus awal yang perlu diterapkan pemerintah adalah bagaimana menciptakan neraca perdagangan yang surplus. Di tahun ini saja, hanya dua periode Negeri Merah Putih meraih surplus yaitu Maret dan Juni. selebihnya mengalami defisit perdagangan.
Sebagai bagian perhitungan dari transaksi berjalan, neraca perdagangan perlu dikondisikan mampu mencetak surplus. Sebab, jika mengandalkan pos neraca transaksi finansial akan sulit. Sifat modal asing/hot money yang gemar berpindah-pindah, menyebabkan pos tersebut sulit diandalkan untuk menciptakan transaksi berjalan mengalami surplus.
Oleh sebab itu, pemerintah perlu menyusun strategi lain agar kegiatan perdagangan mampu membalik keadaan, dari defisit menjadi surplus secara konsisten.
Pages
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular