
Analisis Teknikal
IHSG Koreksi karena Global Belum Kondusif, Bagaimana Sesi II?
Yazid Muamar, CNBC Indonesia
24 September 2018 13:22

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan mengalami penurunan 64 poin (-1,07%) ke 5.893. Indeks kembali melemah setelah naik tiga hari berturut-turut pekan lalu.
Pada sesi II, kami memprediksi indeks akan melemah secara terbatas pada level 5.876 hingga 5.916. Sejak tadi pagi, kami telah mengidentifikasi penurunan tersebut karena indeks menyentuh area jenuh jualnya yang terlihat pada penutupan kemarin, mengacu pada indikator stochastic slow.
Indeks juga ditutup dengan pola lilin berputar (spinning), atau hampir sama dengan level pembukaannya, setelah sempat naik hingga 5.975. IHSG tak kuasa menahan aksi jual yang dilancarkan investor, sehingga tutup di level 5.957.
Secara jangka pendek, indeks masih cenderung tertekan, terlihat dari pergerakan indeks yang menembus garis rerata 5 harinya (MA 5), berdasarkan indikator teknikal rerata pergerakan hari (moving average/MA).
Penguatan IHSG hari ini lebih dipengaruhi sentimen negatif dari global. AS hari ini mulai mengenakan bea masuk sebesar 10% terhadap produk China senilai total US$200 miliar (Rp 2.978 triliun) yang berpotensi meningkat hingga 25% pada akhir tahun.
Belum lagi minggu ini the Fed juga akan mengumumkan kebijakan suku bunganya. Dua sentimen dari AS tersebut cukup menyita perhatian pelaku pasar dalam negeri hingga melepas portofolio saham yang dimilikinya.
Karenanya, sejak tadi pagi indeks terus melemah sehingga menyentuh level 5.893 (-1.07%) pada pukul 12:00 WIB yang merupakan level terendahnya sekaligus penutup sesi satu.
Namun demikian, investor asing masih setia dengan bursa saham nasional dengan melanjutkan beli bersih (net buy) senilai Rp 166 miliar di pasar reguler.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(ags/hps) Next Article Menerka Nasib IHSG di Akhir Tahun, Kabar Baik atau Buruk?
Pada sesi II, kami memprediksi indeks akan melemah secara terbatas pada level 5.876 hingga 5.916. Sejak tadi pagi, kami telah mengidentifikasi penurunan tersebut karena indeks menyentuh area jenuh jualnya yang terlihat pada penutupan kemarin, mengacu pada indikator stochastic slow.
Indeks juga ditutup dengan pola lilin berputar (spinning), atau hampir sama dengan level pembukaannya, setelah sempat naik hingga 5.975. IHSG tak kuasa menahan aksi jual yang dilancarkan investor, sehingga tutup di level 5.957.
![]() |
Belum lagi minggu ini the Fed juga akan mengumumkan kebijakan suku bunganya. Dua sentimen dari AS tersebut cukup menyita perhatian pelaku pasar dalam negeri hingga melepas portofolio saham yang dimilikinya.
Karenanya, sejak tadi pagi indeks terus melemah sehingga menyentuh level 5.893 (-1.07%) pada pukul 12:00 WIB yang merupakan level terendahnya sekaligus penutup sesi satu.
Namun demikian, investor asing masih setia dengan bursa saham nasional dengan melanjutkan beli bersih (net buy) senilai Rp 166 miliar di pasar reguler.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(ags/hps) Next Article Menerka Nasib IHSG di Akhir Tahun, Kabar Baik atau Buruk?
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular