
Sah! BRMS Jual Dairi Prima ke Perusahaan China Rp 2,87 T
Monica Wareza, CNBC Indonesia
24 September 2018 11:51

Jakarta, CNBC Indonesia - PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS) memulai kerja sama dengan NFC China setelah menjual kepemilikan 51% saham anak usahanya, PT Dairi Prima Mineral (DPM) senilai US$ 198 juta (Rp 2,87 triliun, kurs Rp 14.500/US$) kepada perusahaan asal China tersebut.
Direktur dan CFO perusahaan Fuad Helmy mengatakan hasil penjualan kepemilikan DPM ini nantinya digunakan untuk memperbaikan keuangan perusahaan dan mengakuisisi 20% kepemilikan PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) di DPM.
"Selebihnya digunakan untuk dana pengembangan proyek Dairi dan tambang tembaga serta emas di Pali dan Gorontalo," kaya Fuad dalam siaran persnya, Senin (24/9).
Transaksi serah terima DPM dengan NFC ini molor, dimana perusahaan menargetkan rencana tersebut bisa diselesaikan pada tahun lalu. Namun nyatanya perusahaan baru bisa menyelesaikan transaksi ini disemester kedua tahun ini.
Dengan adanya dana hasil transaksi ini perusahaan mengharapkan bisa menekan jumlah utang menjadi US$ 53,99 juta (Rp 782,93 miliar) dari US$ 161,31 juta (Rp 2,33 triliun).
Nilai tersebut dianggap bisa memperbaiki rasio utang terhadap modal perusahaan dari 0.29x menjadi 0,09x dengan jumlah ekuitas senilai US$ 554,18 juta (Rp 8,03 triliun).
(hps/hps) Next Article BRMS Target Lunasi Utang Ke Antam pada 2020
Direktur dan CFO perusahaan Fuad Helmy mengatakan hasil penjualan kepemilikan DPM ini nantinya digunakan untuk memperbaikan keuangan perusahaan dan mengakuisisi 20% kepemilikan PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) di DPM.
"Selebihnya digunakan untuk dana pengembangan proyek Dairi dan tambang tembaga serta emas di Pali dan Gorontalo," kaya Fuad dalam siaran persnya, Senin (24/9).
Transaksi serah terima DPM dengan NFC ini molor, dimana perusahaan menargetkan rencana tersebut bisa diselesaikan pada tahun lalu. Namun nyatanya perusahaan baru bisa menyelesaikan transaksi ini disemester kedua tahun ini.
Nilai tersebut dianggap bisa memperbaiki rasio utang terhadap modal perusahaan dari 0.29x menjadi 0,09x dengan jumlah ekuitas senilai US$ 554,18 juta (Rp 8,03 triliun).
(hps/hps) Next Article BRMS Target Lunasi Utang Ke Antam pada 2020
Most Popular