Banjir Impor Bikin Rupiah Lesu di Hadapan Yuan

alf, CNBC Indonesia
19 September 2018 11:06
Kurs rupiah bergerak bak roller coster di hadapan mata uang yuan. Kali ini, rupiah sedang mengalami momentum tertekan di hadapan mata uang tersebut.
Foto: Mata Uang Yuan (REUTERS/Kim Kyung-Hoon/Files)
Jakarta, CNBC Indonesia- Kurs rupiah bergerak bak roller coster di hadapan mata uang yuan. Kali ini, rupiah sedang mengalami momentum tertekan di hadapan mata uang tersebut.   

Pada Rabu (19/9/2018), pukul 10:30 WIB, CNY 1 di pasar spot ditransaksikan di Rp 2.171,12. Rupiah melemah 0,35% dibandingkan perdagangan kemarin. Sejak awal tahun, rupiah telah terdepresiasi 4,15%.



Sentimen neraca dagang ditengarai masih mempengaruhi pergerakan rupiah. Lusa kemarin, Badan Pusat Statistik (BPS) merilis neraca perdagangan non-migas antara Indonesia dengan China di bulan Agustus defisit senilai US$ 1,841 miliar. China memang mitra dagang utama. Ini terlihat dari ekspor non-migas terbesar mengarah ke Negeri Panda dengan nilai US$ 2,11 miliar. Namun angka tersebut masih kalah dibandingkan nilai impor yang mencapai US$ 3,94 miliar. 

Banjir impor barang China memang sulit dihindari. Terlebih, perang dagang yang terjadi antar negara tersebut dengan Amerika Serikat (AS), mendorong pemerintah setempat mencari pangsa pasar baru diantaranya Indonesia. Situasi ini menyebabkan aliran devisa yang tergerus semakin besar dan alhasil rupiah pun tertekan. 

Di sisi lain, harga jual yuan di beberapa bank nasional bertahan di atas Rp 2.200/yuan. Berikut data perdagangan di tiga bank nasional terbesar hingga pukul 10:45 WIB: 

BankHarga BeliHarga Jual
Bank MandiriRp 2.069,00Rp 2.221,00
Bank BRIRp 2.098,20Rp 2.244,04
Bank BCARp 2.089,00Rp 2.217,00
   

TIM RISET CNBC INDONESIA

(alf/alf) Next Article Perang Dagang Juga Bikin Rupiah Ikut Terjungkal

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular