Dolar AS Tembus Rp 14.900 Lagi, Rupiah Masih Terlemah di Asia
Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
19 September 2018 09:46

Dolar AS masih belum stabil, bolak-balik di zona merah dan hijau. Setelah sempat terkoreksi, kini Dollar Index (yang mencerminka posisi greenback secara relatif terhadap enam mata uang utama dunia) menguat tipis 0,02%.
Meski dolar AS sedang menjalani 'masa hukuman', tetapi bagaimana pun dolar AS tetap dolar AS. Dia adalah mata uang negara perekonomian nomor 1 dunia.
Dolar AS juga terbantu oleh kebijakan moneter Negeri Paman Sam yang agresif. Mengutip CME Fedwatch, probabilitas The Federal Reserve/The Fed untuk menaikkan suku bunga acuan 25 basis poin pada rapat 26 September sangat besar, mencapai 96,8%.
Tidak berhenti di situ, The Fed juga kemungkinan akan menaikkan suku bunga acuan 25 basis poin lagi pada Desember dengan probabilitas 82%. Sepanjang 2018, The Fed diperkirakan menaikkan suku bunga empat kali, lebih banyak ketimbang perkiraan sebelumnya yaitu tiga kali.
Oleh karena itu, sepertinya dolar AS masih akan bergerak fluktuatif hari ini. Faktor positif dan negatif sama-sama kuat untuk menarik greenback, yang bakal mempengaruhi pergerakan mata uang Asia.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(aji/aji)
Meski dolar AS sedang menjalani 'masa hukuman', tetapi bagaimana pun dolar AS tetap dolar AS. Dia adalah mata uang negara perekonomian nomor 1 dunia.
Dolar AS juga terbantu oleh kebijakan moneter Negeri Paman Sam yang agresif. Mengutip CME Fedwatch, probabilitas The Federal Reserve/The Fed untuk menaikkan suku bunga acuan 25 basis poin pada rapat 26 September sangat besar, mencapai 96,8%.
Oleh karena itu, sepertinya dolar AS masih akan bergerak fluktuatif hari ini. Faktor positif dan negatif sama-sama kuat untuk menarik greenback, yang bakal mempengaruhi pergerakan mata uang Asia.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(aji/aji)
Pages
Most Popular