Dolar AS Tembus Rp 14.900 Lagi, Rupiah Masih Terlemah di Asia

Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
19 September 2018 09:46
Dolar AS Tembus Rp 14.900 Lagi, Rupiah Masih Terlemah di Asia
Ilustrasi Poster Dolar AS (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Jakarta, CNBC Indonesia - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) terus melemah. Bahkan rupiah masih menjadi mata uang dengan depresiasi paling dalam di Asia. 

Pada Rabu (19/9/2018) pukul 09:39 WIB, US$ 1 dibanderol Rp 14.905. Rupiah melemah 0,37% dibandingkan penutupan perdagangan hari sebelumnya. 

Kala pembukaan pasar, rupiah masih mampu menahan dolar AS tidak menguat alias stagnan. Namun seiring perjalanan pasar, rupiah tidak mampu menahan laju dolar AS.


Bahkan dolar AS kembali menembus level Rp 14.900.
 Tidak hanya rupiah, dolar AS juga mampu menjadi raja di Asia.

Hanya yen Jepang dan dolar Singapura yang mampu menguat, itupun dalam kisaran tipis. Sisanya tidak ada yang selamat.
 

Berikut perkembangan kurs dolar AS terhadap mata uang utama Asia pada pukul 09:28 WIB: 

 

Dolar AS masih belum stabil, bolak-balik di zona merah dan hijau. Setelah sempat terkoreksi, kini Dollar Index (yang mencerminka posisi greenback secara relatif terhadap enam mata uang utama dunia) menguat tipis 0,02%. 

Meski dolar AS sedang menjalani 'masa hukuman', tetapi bagaimana pun dolar AS tetap dolar AS. Dia adalah mata uang negara perekonomian nomor 1 dunia.


Dolar AS juga terbantu oleh kebijakan moneter Negeri Paman Sam yang agresif. Mengutip CME Fedwatch, probabilitas The Federal Reserve/The Fed untuk menaikkan suku bunga acuan 25 basis poin pada rapat 26 September sangat besar, mencapai 96,8%.

Tidak berhenti di situ, The Fed juga kemungkinan akan menaikkan suku bunga acuan 25 basis poin lagi pada Desember dengan probabilitas 82%. Sepanjang 2018, The Fed diperkirakan menaikkan suku bunga empat kali, lebih banyak ketimbang perkiraan sebelumnya yaitu tiga kali.

Oleh karena itu, sepertinya dolar AS masih akan bergerak fluktuatif hari ini. Faktor positif dan negatif sama-sama kuat untuk menarik greenback, yang bakal mempengaruhi pergerakan mata uang Asia. 

TIM RISET CNBC INDONESIA


Pages

Tags


Related Articles
Recommendation
Most Popular