
Tutup Satu Pabrik, Target Ekspor Emiten Rajungan ini Turun
Tito Bosnia, CNBC Indonesia
14 September 2018 15:25

Jakarta, CNBC Indonesia - PT Prima Cakrawali Abadi Tbk (PCAR) menutup salah satu pabrik perseroan yang berlokasi di Semarang, Jawa Tengah.
Menurut informasi keterbukaan Bursa Efek Indonesia (BEI), perusahaan rajungan ini belum mendapatkan izin usaha industri (IUI) dari pemerintah daerah (Pemda) setempat disebabkan oleh lokasi pabrik yang berada di kawasan pemukiman dan perumahan (non kawasan industri).
Dengan ditutupnya pabrik tersebut, dampak yang ditimbulkan diantaranya pengunduran diri sebagian besar karyawan dan tenaga ahli yang bekerja pada unit tersebut. Selanjutnya, perseroan harus melakukan pemberhentian sementara dalam proses produksi dari produk-produk miliknya.
Pemberhentian tersebut diperkirakan berdampak pada target ekspor perseroan dari sebanyak 5 kontainer produk setiap bulannya menjadi hanya 3 kontainer produk per bulan.
Namun, penutupan pabrik tersebut diperkirakan mampu menghemat pengeluaran dan biaya perasional PCAR sebesar Rp 2,4 miliar setiap tahunnya.
Di sisi lain, perseroan akan memfokuskan bisnis ekspor dan produksi melalui dua anak usahanya yakni PT Karya Persada Khatulistiwa yang berlokasi di Indramayu dan PT Nuansa Cipta Magello (NCM) yang berlokasi di kota Makassar.
Sebagai tambahan informasi, hingga semster I-2018 perseroan masih membukukan kerugian bersih senilai Rp 3,62 miliar. Pada periode yang sama tahun lalu, perseroan juga merugi Rp 2,98 miliar.
Namun, pendapatan penjualan perseroan pada semester I tahun ini meningkat 19,34% menjadi Rp 86,8 miliar. Dibandingkan dengan pendapatan penjualan pada semester I-2017 senilai Rp 72,73 miliar.
(roy) Next Article Pantaskah Dapat Cuan 1.000% Lebih Dari Saham Ini?
Menurut informasi keterbukaan Bursa Efek Indonesia (BEI), perusahaan rajungan ini belum mendapatkan izin usaha industri (IUI) dari pemerintah daerah (Pemda) setempat disebabkan oleh lokasi pabrik yang berada di kawasan pemukiman dan perumahan (non kawasan industri).
Namun, penutupan pabrik tersebut diperkirakan mampu menghemat pengeluaran dan biaya perasional PCAR sebesar Rp 2,4 miliar setiap tahunnya.
Di sisi lain, perseroan akan memfokuskan bisnis ekspor dan produksi melalui dua anak usahanya yakni PT Karya Persada Khatulistiwa yang berlokasi di Indramayu dan PT Nuansa Cipta Magello (NCM) yang berlokasi di kota Makassar.
Sebagai tambahan informasi, hingga semster I-2018 perseroan masih membukukan kerugian bersih senilai Rp 3,62 miliar. Pada periode yang sama tahun lalu, perseroan juga merugi Rp 2,98 miliar.
Namun, pendapatan penjualan perseroan pada semester I tahun ini meningkat 19,34% menjadi Rp 86,8 miliar. Dibandingkan dengan pendapatan penjualan pada semester I-2017 senilai Rp 72,73 miliar.
(roy) Next Article Pantaskah Dapat Cuan 1.000% Lebih Dari Saham Ini?
Most Popular