
Ikuti Jejak Bursa Regional, IHSG ke Zona Hijau
Anthony Kevin, CNBC Indonesia
14 September 2018 09:18

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka menguat 0,48% ke level 5.886,18. IHSG berhasil mengekor bursa saham utama kawasan Asia yang sebelumnya juga dibuka di zona hijau: indeks Nikkei naik 0,94%, indeks Shanghai naik 0,08%, indeks Hang Seng naik 0,8%, indeks Strait Times naik 0,46%, dan indeks Kospi naik 0,81%.
Aura perdamaian antara AS dan China di bidang perdagangan membuat investor kembali bersemangat untuk memburu instrumen berisiko seperti saham. Lawrence Kudlow, Penasihat Ekonomi Gedung Putih, mengonfirmasi bahwa AS memang mengundang China untuk berdialog mengenai isu-isu perdagangan.
"Ada diskusi dan informasi bahwa pemerintah China ingin mengadakan pembicaraan. Jadi, Menteri Keuangan Steve Mnuchin selaku pimpinan delegasi mengirimkan undangan," ungkap Kudlow, mengutip Reuters.
Sementara Geng Shuang, Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China, mengungkapkan bahwa Beijing telah menerima dengan baik undangan dari AS dan kedua negara sedang merumuskan detil-detil soal pertemuan tersebut.
"China selalu berpandangan bahwa eskalasi konflik perdagangan tidak akan menguntungkan siapa pun. Bahkan, dalam pembicaraan awal bulan lalu di Washington, kedua negara telah membahas berbagai bentuk kontak," kata Geng, dikutip dari Reuters.
Jika perundingan jadi dilakukan nantinya, pelaku pasar setidaknya berharap bahwa bea masuk baru bagi produk impor asal China senilai US$ 200 miliar yang sudah melewati tahap dengar pendapat tidak jadi diterapkan oleh AS. Pasalnya, besarnya nilai barang yang disasar dipastikan akan mempengaruhi laju perekonomian kedua negara.
Dari dalam negeri, rupiah yang bergerak flat juga membuat investor optimis untuk masuk ke bursa saham. Pada pagi ini, rupiah diperdagangkan di level Rp 14.835/dolar AS, sama dengan level penutupan kemarin (13/9/2018).
TIM RISET CNBC INDONESIA
(ank/hps) Next Article IHSG Jatuh Lagi ke Bawah 7.000
Aura perdamaian antara AS dan China di bidang perdagangan membuat investor kembali bersemangat untuk memburu instrumen berisiko seperti saham. Lawrence Kudlow, Penasihat Ekonomi Gedung Putih, mengonfirmasi bahwa AS memang mengundang China untuk berdialog mengenai isu-isu perdagangan.
"Ada diskusi dan informasi bahwa pemerintah China ingin mengadakan pembicaraan. Jadi, Menteri Keuangan Steve Mnuchin selaku pimpinan delegasi mengirimkan undangan," ungkap Kudlow, mengutip Reuters.
Sementara Geng Shuang, Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China, mengungkapkan bahwa Beijing telah menerima dengan baik undangan dari AS dan kedua negara sedang merumuskan detil-detil soal pertemuan tersebut.
Jika perundingan jadi dilakukan nantinya, pelaku pasar setidaknya berharap bahwa bea masuk baru bagi produk impor asal China senilai US$ 200 miliar yang sudah melewati tahap dengar pendapat tidak jadi diterapkan oleh AS. Pasalnya, besarnya nilai barang yang disasar dipastikan akan mempengaruhi laju perekonomian kedua negara.
Dari dalam negeri, rupiah yang bergerak flat juga membuat investor optimis untuk masuk ke bursa saham. Pada pagi ini, rupiah diperdagangkan di level Rp 14.835/dolar AS, sama dengan level penutupan kemarin (13/9/2018).
TIM RISET CNBC INDONESIA
(ank/hps) Next Article IHSG Jatuh Lagi ke Bawah 7.000
Most Popular