
Analis: Faktor Eksternal Mendukung, IHSG Bisa Lanjutkan Reli
Tito Bosnia, CNBC Indonesia
14 September 2018 08:08

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat 1,04% ke level 5.858,27 poin pada perdagangan kemarin Kamis (13/9/18). Nilai transaksi tercatat sebesar Rp 6,68 triliun dengan volume sebanyak 8,39 miliar unit saham.
Sektor yang mengalami kenaikan terbesar pada infrastruktur sebesar (+2,05%) dan keuangan (+1,77%), sedangkan sektor yang mengalami penurunan terbesar di sektor agrikultur (-1,05%), aneka industri (-0,41%). Sementara investor asing melakukan aksi net sell di semua perdagangan saham sebesar Rp 193,72 miliar.
Beberapa analis memperkirakan IHSG masih memiliki ruang dan potensi untuk melanjutkan penguatannya pada hari ini, Jumat (14/9/18).
Maximilianus Nico dari Kiwoom Sekuritas mengatakan menguatnya berita perundingan kembali untuk menyelesaikan sengketa tarif dagang antara Amerika Serikat (AS) dan China akan meredakan ketegangan yang terjadi di antara dua perekonomian terbesar dunia itu.
"Pertemuan tersebut diyakini akan memberikan sentimen positif untuk pasar. Secara teknikal potensi menguat IHSG dengan support dan resistance di level 5.840-5.870," ujar Maximilianus.
Sementara itu, William Surya Wijaya dari Indosurya Sekuritas menyatakan perkembangan pergerakan IHSG di penghujung pekan pendek ini masih terlihat terkonsolidasi di tengah minimnya sentimen.
"Selain daripada itu jelang rilis data trade balance pekan depan yang disinyalir akan cukup bagus, tentunya dapat memberikan sentimen pendorong bagi kenaikan IHSG. Hari ini IHSG berpotensi menguat dengan range di level 5.671-5.889," ungkapnya.
Sedangkan Pengamat Pasar Modal Asosiasi Analis Efek Indonesia (AAEI) Reza Priyambada mengatakan berkurangnya aksi jual diperkirakan mampu memberikan dorongan pada indeks untuk tetap bergerak menguat hari ini.
Diharapkan aksi beli masih dapat bertahan seiring dengan masih adanya sejumlah sentimen positif pada emiten. Aksi jual dapat lebih berkurang agar IHSG kembali menemukan momentum kenaikannya.
"Diharapkan IHSG selanjutnya dapat bertahan di atas support 5.827-5.838 dan resisten diharapkan dapat menyentuh kisaran 5.872-5.889," ujar Reza.
(prm) Next Article Lesu, IHSG Kayaknya Ditutup Merah Lagi Jelang Long Weekend
Sektor yang mengalami kenaikan terbesar pada infrastruktur sebesar (+2,05%) dan keuangan (+1,77%), sedangkan sektor yang mengalami penurunan terbesar di sektor agrikultur (-1,05%), aneka industri (-0,41%). Sementara investor asing melakukan aksi net sell di semua perdagangan saham sebesar Rp 193,72 miliar.
Beberapa analis memperkirakan IHSG masih memiliki ruang dan potensi untuk melanjutkan penguatannya pada hari ini, Jumat (14/9/18).
"Pertemuan tersebut diyakini akan memberikan sentimen positif untuk pasar. Secara teknikal potensi menguat IHSG dengan support dan resistance di level 5.840-5.870," ujar Maximilianus.
Sementara itu, William Surya Wijaya dari Indosurya Sekuritas menyatakan perkembangan pergerakan IHSG di penghujung pekan pendek ini masih terlihat terkonsolidasi di tengah minimnya sentimen.
"Selain daripada itu jelang rilis data trade balance pekan depan yang disinyalir akan cukup bagus, tentunya dapat memberikan sentimen pendorong bagi kenaikan IHSG. Hari ini IHSG berpotensi menguat dengan range di level 5.671-5.889," ungkapnya.
Sedangkan Pengamat Pasar Modal Asosiasi Analis Efek Indonesia (AAEI) Reza Priyambada mengatakan berkurangnya aksi jual diperkirakan mampu memberikan dorongan pada indeks untuk tetap bergerak menguat hari ini.
Diharapkan aksi beli masih dapat bertahan seiring dengan masih adanya sejumlah sentimen positif pada emiten. Aksi jual dapat lebih berkurang agar IHSG kembali menemukan momentum kenaikannya.
"Diharapkan IHSG selanjutnya dapat bertahan di atas support 5.827-5.838 dan resisten diharapkan dapat menyentuh kisaran 5.872-5.889," ujar Reza.
(prm) Next Article Lesu, IHSG Kayaknya Ditutup Merah Lagi Jelang Long Weekend
Most Popular