
Analisis Teknikal
Amerika Akan Bertemu China, Mampukah IHSG Menguat?
Yazid Muamar, CNBC Indonesia
14 September 2018 07:20

Jakarta, CNBC Indonesia - Kami memperkirakan hari ini, Jumat (14/9/2018), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) akan bergerak variatif dengan kecenderungan menguat dengan rentang perdagangan antara 5.845 hingga 5.909.
Tim Riset CNBC Indonesia mengidentifikasi kemungkinan kenaikan tersebut berdasarkan hasil analisis secara teknikal dan perkembangan pasar.
Dimulai dengan terbentuknya grafik berpola lilin putih pendek (short white candle) yang memberikan sinyal penguatan bersifat sedang, ruang penguatan digambarkan masih cukup terbuka karena indeks berada pada posisi netral menurut indikator teknikal stochastic slow.
Dari sisi sentimen penentu perkembangan pasar, Amerika Serikat (AS) sedang dalam tahap awal mengajukan putaran pembicaraan dagang baru dengan China yang direncanakan akan berlangsung dalam waktu dekat.
Pada perdagangan kemarin, IHSG mengawali sesi dengan dibuka menguat 36 poin (+0,63%), yang kemudian bertambah hingga menyentuh titik tertingginya pukul 09:35 WIB pada level 5.865 (+1,15%).
Selanjutnya, penguatan IHSG berkurang hingga ditutup naik 55 poin (+0,95%) ke level 5.853 pada setengah hari perdagangan Kamis (13/9/2018).
Memasuki sesi II, indeks cenderung bergerak menyamping (sideways) antara 5.842 hingga 5.858. Selanjutnya, IHSG mampu ditutup menguat dengan kenaikan 60 poin (+1,03%) ke level 5.858.
Nilai transaksinya mencapai Rp 6,6 triliun. Investor asing kembali membukukan penjualan bersih (net sell) Rp 63 miliar.
Berbeda dengan IHSG yang menguat, kali ini rupiah justru terkoreksi terhadap dolar Amerika Serikat (AS). Hingga pukul 16:00 WIB kemarin, US$1 ditutup pada Rp 14.835 di pasar spot. Rupiah melemah 0,1% dibandingkan penutupan sehari sebelumnya.
Mengutip data bursa Amerika Serikat (AS), bursa AS ditutup di jalur hijau di antaranya: Indeks Dow Jones (+0,57%), S&P 500 (+0,53%), dan NASDAQ (+0,75%).
TIM RISET CNBC INDONESIA
(ags/prm) Next Article Ada kok Saham LQ45 yang Murah, Ini Daftarnya Kak!
Tim Riset CNBC Indonesia mengidentifikasi kemungkinan kenaikan tersebut berdasarkan hasil analisis secara teknikal dan perkembangan pasar.
Dimulai dengan terbentuknya grafik berpola lilin putih pendek (short white candle) yang memberikan sinyal penguatan bersifat sedang, ruang penguatan digambarkan masih cukup terbuka karena indeks berada pada posisi netral menurut indikator teknikal stochastic slow.
![]() |
Selanjutnya, penguatan IHSG berkurang hingga ditutup naik 55 poin (+0,95%) ke level 5.853 pada setengah hari perdagangan Kamis (13/9/2018).
Memasuki sesi II, indeks cenderung bergerak menyamping (sideways) antara 5.842 hingga 5.858. Selanjutnya, IHSG mampu ditutup menguat dengan kenaikan 60 poin (+1,03%) ke level 5.858.
Nilai transaksinya mencapai Rp 6,6 triliun. Investor asing kembali membukukan penjualan bersih (net sell) Rp 63 miliar.
Berbeda dengan IHSG yang menguat, kali ini rupiah justru terkoreksi terhadap dolar Amerika Serikat (AS). Hingga pukul 16:00 WIB kemarin, US$1 ditutup pada Rp 14.835 di pasar spot. Rupiah melemah 0,1% dibandingkan penutupan sehari sebelumnya.
Mengutip data bursa Amerika Serikat (AS), bursa AS ditutup di jalur hijau di antaranya: Indeks Dow Jones (+0,57%), S&P 500 (+0,53%), dan NASDAQ (+0,75%).
TIM RISET CNBC INDONESIA
(ags/prm) Next Article Ada kok Saham LQ45 yang Murah, Ini Daftarnya Kak!
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular