
Jelang Pertemuan Bank Sentral, Bursa Eropa Dibuka Flat
Rehia Sebayang, CNBC Indonesia
13 September 2018 15:47

London, CNBC Indonesia - Bursa saham utama Eropa dibuka datar pada Kamis (13/9/2018), karena investor menunggu hasil pertemuan kebijakan suku bunga dari Bank Sentral Eropa (ECB) dan Bank of England.
Indeks acuan FTSE 100 London merosot satu poin menjadi 7,312.36 dibandingkan dengan penutupan Rabu. Di zona euro, indeks DAX 30 di Frankfurt naik 4,5 poin menjadi 12.036,79 dan Paris CAC 40 merosot empat poin menjadi 5.327,94.
Hari ini menurut rencana ECB akan mengumumkan hasil pertemuannya mengenai tingkat suku bunga acuan.
Sebelumnya, menurut jajak pendapat ekonom Reuters, Bank Sentral Eropa atau European Central Bank (ECB) diberitakan akan menaikkan suku pada semester II tahun depan, sebelum ekonomi merosot.
Jajak pendapat dari lebih dari 100 ekonom yang terbaru memproyeksikan, kenaikan suku bunga pada pertemuan 10 Juli-18 Juli. Bank Sentral Eropa diproyeksi menaikkan suku bunga deposito baru pada kuartal III tahun depan sebesar 15 basis poin menjadi -0,25%. Langkah ini sebelum masa kepemimpinan Gubernur ECB Mario Draghi berakhir pada Oktober 2019.
Risiko merosotnya ekonomi terjadi karena ketegangan perdagangan antara Amerika Serikat dan mitra dagangnya termasuk Uni Eropa. Hal tersebut mendorong banyak ekonom memangkas perkiraan pertumbuhan mereka.
(hps/hps) Next Article Investor Cenderung Berhati-Hati, Bursa Eropa Dibuka Stagnan
Indeks acuan FTSE 100 London merosot satu poin menjadi 7,312.36 dibandingkan dengan penutupan Rabu. Di zona euro, indeks DAX 30 di Frankfurt naik 4,5 poin menjadi 12.036,79 dan Paris CAC 40 merosot empat poin menjadi 5.327,94.
Hari ini menurut rencana ECB akan mengumumkan hasil pertemuannya mengenai tingkat suku bunga acuan.
Jajak pendapat dari lebih dari 100 ekonom yang terbaru memproyeksikan, kenaikan suku bunga pada pertemuan 10 Juli-18 Juli. Bank Sentral Eropa diproyeksi menaikkan suku bunga deposito baru pada kuartal III tahun depan sebesar 15 basis poin menjadi -0,25%. Langkah ini sebelum masa kepemimpinan Gubernur ECB Mario Draghi berakhir pada Oktober 2019.
Risiko merosotnya ekonomi terjadi karena ketegangan perdagangan antara Amerika Serikat dan mitra dagangnya termasuk Uni Eropa. Hal tersebut mendorong banyak ekonom memangkas perkiraan pertumbuhan mereka.
(hps/hps) Next Article Investor Cenderung Berhati-Hati, Bursa Eropa Dibuka Stagnan
Most Popular