
Analisis Teknikal
Perang Dagang Mereda IHSG Naik 0,95%, Bagaimana Sesi II?
Yazid Muamar, CNBC Indonesia
13 September 2018 13:09

Jakarta, CNBC Indonesia - Meredanya perang dagang antara Amerika Serikat (AS) dengan China direspon positif oleh bursa-bursa Asia, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup naik 55 poin (+0,95%) ke level 5.853 pada setengah hari perdagangan Kamis (13/9/2018).
Nilai perdagangan siang ini mencapai Rp 3,4 triliun, investor asing kembali melakukan aksi jual bersih (net sell) sebesar Rp 70 miliar di pasar reguler.
Pagi ini, IHSG mengawali perdagangan dengan dibuka naik 36 poin (+0,63%), penguatannya kemudian bertambah hingga titik tertingginya pukul 09:35 WIB pada level 5.865 (+1,15%). Meredanya perang dagang memberi sentimen positif bagi bursa-bursa Asia.
Sebagaimana diberitakan CNBC International, beberapa sumber pemerintahan mengatakan bahwa AS sedang dalam tahap awal mengajukan putaran pembicaraan dagang baru dengan China yang direncanakan akan berlangsung dalam waktu dekat.
Setelah mencapai level tertingginya, penguatan IHSG berkurang seiring rupiah yang berbalik melemah setelah dibuka menguat pagi tadi. Aksi borong dolar AS setelah dolar terlihat melemah membuat nilai dolar terapresiasi yang tercermin dalam Dolar Spot Index (DXY) yang menguat.
Hingga pukul 12:00 WIB, US$1 ditransaksikan pada Rp 14.825 di pasar spot. Rupiah melemah tipis 0,03% dibandingkan penutupan perdagangan kemarin. Lalu, bagaimana dengan pergerakan IHSG pada sesi dua? Tim Riset CNBC Indonesia melakukan analisis secara teknikal sebagai berikut:
(yam/roy) Next Article Naik 0,99% di Tengah Perang Dagang, Ini Proyeksi IHSG Sesi II
Nilai perdagangan siang ini mencapai Rp 3,4 triliun, investor asing kembali melakukan aksi jual bersih (net sell) sebesar Rp 70 miliar di pasar reguler.
Pagi ini, IHSG mengawali perdagangan dengan dibuka naik 36 poin (+0,63%), penguatannya kemudian bertambah hingga titik tertingginya pukul 09:35 WIB pada level 5.865 (+1,15%). Meredanya perang dagang memberi sentimen positif bagi bursa-bursa Asia.
Setelah mencapai level tertingginya, penguatan IHSG berkurang seiring rupiah yang berbalik melemah setelah dibuka menguat pagi tadi. Aksi borong dolar AS setelah dolar terlihat melemah membuat nilai dolar terapresiasi yang tercermin dalam Dolar Spot Index (DXY) yang menguat.
Hingga pukul 12:00 WIB, US$1 ditransaksikan pada Rp 14.825 di pasar spot. Rupiah melemah tipis 0,03% dibandingkan penutupan perdagangan kemarin. Lalu, bagaimana dengan pergerakan IHSG pada sesi dua? Tim Riset CNBC Indonesia melakukan analisis secara teknikal sebagai berikut:
![]() |
Pada sesi II, kami memprediksi IHSG cenderung menguat meski terbatas, mengingat terbentuknya pola lilin putih pendek (short white candle) yang memberikan sinyal penguatan lanjutan.
Indeks masih dalam posisi cenderung menguat berdasarkan indikator teknikal rerata pergerakan hari (moving average/MA), karena bergerak di atas garis rerata selama 5 hari (MA 5).
Adapun level penghalang (resistance) indeks naik hari ini berada di level 5.909, Sedangkan jika indeks bergerak turun, level penopangnya (support) berada pada 5.799, berdasarkan alat bantu grafik (tools) fibonacci retracement.
TIM RISET CNBC INDONESIA
Indeks masih dalam posisi cenderung menguat berdasarkan indikator teknikal rerata pergerakan hari (moving average/MA), karena bergerak di atas garis rerata selama 5 hari (MA 5).
Adapun level penghalang (resistance) indeks naik hari ini berada di level 5.909, Sedangkan jika indeks bergerak turun, level penopangnya (support) berada pada 5.799, berdasarkan alat bantu grafik (tools) fibonacci retracement.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(yam/roy) Next Article Naik 0,99% di Tengah Perang Dagang, Ini Proyeksi IHSG Sesi II
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular