IHSG di Zona Hijau, Investor Asing Malah Jual Saham Big Cap

Houtmand P Saragih, CNBC Indonesia
13 September 2018 12:34
Padahal kinerja Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan hari ini menguat sejalan dengan bursa saham-saham Asia.
Foto: CNBC Indonesia/ Andrean Kristianto
Jakarta, CNBC Indonesia - Investor asing pada perdagangan hari ini tercatat lebih banyak melakukan akumulasi jual dibandingkan beli. Padahal kinerja Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan hari ini menguat sejalan dengan bursa saham-saham Asia.

Total nilai jual bersih (net sell) asing di seluruh pasar pada perdagangan hari ini mencapai Rp 149,92 miliar. Ini menambah banyak akumulasi net sell investor asing menjadi Rp 53,7 triliun.

Saham-saham yang banyak dilepas investor asing antara lain, saham PT Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk (TKIM) senilai Rp 47,4 miliar. Lalu ada saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) senilai Rp 42,57 miliar, saham PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) senilai Rp 39,17 miliar, saham PT Surya Citra Media Tbk (SCMA) senilai Rp 32,4 miliar dan saham PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) senilai Rp 26,06 miliar.

Saham-saham bank besar tampaknya masih dijual investor asing karena memperhitungkan kenaikan bunga penjaminan dari Lembaga Penjamin Simpanan (LPS). Kenaikan suku bunga penjaminan terebut menimbukan risiko bagi saham-saham perbankan.

LPS menaikkan tingkat bunga penjaminan simpanan rupiah di bank umum sebesar 25 bps menjadi 6,5%, sementara tingkat bunga penjaminan simpanan valuta asing di bank umum naik 50 bps menjadi 2%.

Dinaikannya suku bunga penjaminan lantas memberi ruang bagi perbankan untuk terus menaikkan suku bunga yang ditawarkan kepada nasabahnya, merespons normalisasi suku bunga acuan oleh Bank Indonesia (BI). Jika ini yang terjadi, suku bunga kredit akan ikut terkerek naik dan menekan permintaan kredit. Padahal, penyaluran kredit di tanah air baru saja mulai menggeliat.
(hps/wed) Next Article Analis : Net Sell Asing Hanya Bersifat Sementara

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular