Dolar AS Lengser dari Rp 14.800, Rupiah Terbaik Kedua di Asia

Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
13 September 2018 08:30
Dolar AS Lengser dari Rp 14.800, Rupiah Terbaik Kedua di Asia
Foto: Ilustrasi Money Changer (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Jakarta, CNBC Indonesia - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) menguat pada perdagangan pagi ini. Rupiah mampu memanfaatkan tekanan yang dialami greenback, seiring pulihnya risk appetite pasar. 

Pada Kamis (13/9/2018), US$ 1 dihargai Rp 14.800 kala pembukaan pasar spot. Rupiah menguat 0,13% dibandingkan penutupan perdagangan hari sebelumnya. Kemarin, rupiah juga ditutup menguat 0,22%. 

Seiring perjalanan pasar, rupiah semakin kuat. Pada pukul 08:14 WIB, US$ 1 dibanderol Rp 14.780 di mana rupiah menguat 0,27%. Dolar AS sudah lengser dari kisaran Rp 14.800. 

Rupiah tidak berjalan sendiri. Berbagai mata uang utama Asia pun berjaya di hadapan dolar AS.

Namun dengan apresiasi 0,27%, rupiah jadi mata uang dengan kinerja terbaik kedua di Benua Kuning. Hanya rupee India yang punya apresiasi lebih baik ketimbang rupiah.
 

Berikut perkembangan kurs dolar AS terhadap sejumlah mata uang utama Asia pada pukul 08:15 WIB: 

 

Dolar AS sedang sedikit tertekan. Pada pukul 08:18 WIB, Dollar Index (yang mencerminkan posisi greenback di hadapan enam mata uang utama) melemah tipis 0,03%. Dini hari tadi, indeks ini terkoreksi sampai di kisaran 0,4%. 

Pelemahan dolar AS terjadi seiring pulihnya optimisme pelaku pasar. Wall Street Journal memberitakan bahwa AS sudah mengirimkan pesan kepada China untuk menggelar perundingan dagang. 

Menteri Keuangan AS Steven Mnuchin diberitakan telah mengirim undangan kepada sejumlah pejabat teras di China, termasuk Perdana Menteri Liu He, untuk bicara soal isu-isu perdagangan. Sumber di lingkaran Gedung Putih mengungkapkan, waktu dan tempat pertemuan belum terlalu terlihat. Namun kemungkinan terjadi dalam waktu yang tidak terlalu lama. 

AS dan China baru mau bicara saja, belum ada perdamaian, pelaku pasar sudah bahagia. Jika sampai ada konfirmasi, atau minimal tidak ada bantahan, maka kabar ini bisa menjadi pendorong pasar keuangan Asia lebih lanjut.  

Optimisme sudah merebak dan risk appetite investor sepertinya kembali. Aset-aset berisiko di negara berkembang kembali dilirik, dan ini tentu menguntungkan bagi rupiah. 

Apabila sikap risk off in terus bertahan, maka pasar keuangan Indonesia boleh bersiap untuk menerima aliran modal. Rupiah akan mendapat berkah. 

TIM RISET CNBC INDONESIA


Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular