
Berkat LPS, Rupiah Balik Arah dan Jadi Terbaik Kedua di Asia
Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
12 September 2018 16:53

Jakarta, CNBC Indonesia - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) yang hampir seharian melemah mampu berbalik arah. Jelang penutupan pasar, rupiah berbalik menguat dan menjadi mata uang dengan kinerja terbaik kedua di Asia.
Pada Rabu (12/9/2018), US$ 1 kala penutupan pasar spot dibanderol Rp 14.820. Rupiah menguat 0,22% dibandingkan penutupan perdagangan sebelum libur Tahun Baru Hijriah.
Tema rupiah hari ini adalah nomor 2. Ini bukan soal nomor urut capres-cawapres, tetapi dibandingkan dengan mata uang utama Asia lainnya.
Rupiah dibuka menguat 0,22% dan menjadi mata uang dengan kinerja terbaik kedua di Asia di bawah yen Jepang. Namun selepas pembukaan pasar, rupiah terus melemah hingga terdepresiasi 0,22% pada tengah hari. Saat itu, rupiah menjadi mata uang dengan depresiasi terdalam kedua di Benua Kuning.
Pelemahan rupiah bertahan agak lama. Hingga jelang penutupan, rupiah berbalik arah dan mampu menguat 0,18%. Kali ini, rupiah juga menjadi mata uang terbaik kedua Asia di bawah rupee India.
Berikut pergerakan kurs dolar AS terhadap rupiah pada perdagangan hari ini:
Selain rupiah, tidak banyak mata uang Asia lainnya yang bisa menguat di hadapan dolar AS. Rupee mengalami penguatan paling tajam seiring kabar positif dari India.
Mengutip Reuters, Perdana Menteri India Narendra Modi dikabarkan akan mengumpulkan para pejabat negara pada akhir pekan ini untuk membahas perkembangan ekonomi domestik. Tidak hanya personel pemerintah, bank sentral pun diajak untuk berdiskusi.
Sepanjang tahun ini, rupee sudah melemah 12,1% di hadapan greenback. Pelaku pasar berharap ada solusi atas problem ini sehingga memberi apresiasi terhadap rupee.
Tidak hanya itu, bank sentral India (RBI) juga membuka peluang untuk kembali menaikkan suku bunga acuan untuk membuat pasar keuangan semakin atraktif. RBI baru menaikkan suku bunga acuan sebesar 25 basis poin (bps) menjadi 6,5% pada Agustus 2018.
Sentimen positif tersebut membuat posisi rupee terangkat cukup signifikan. Rupee yang sempat melemah ke titik terlemahnya sepanjang sejarah langsung menguat tajam.
Berikut perkembangan nilai tukar dolar AS terhadap sejumlah mata uang utama Asia pada pukul 16:18 WIB:
Pada Rabu (12/9/2018), US$ 1 kala penutupan pasar spot dibanderol Rp 14.820. Rupiah menguat 0,22% dibandingkan penutupan perdagangan sebelum libur Tahun Baru Hijriah.
Tema rupiah hari ini adalah nomor 2. Ini bukan soal nomor urut capres-cawapres, tetapi dibandingkan dengan mata uang utama Asia lainnya.
Pelemahan rupiah bertahan agak lama. Hingga jelang penutupan, rupiah berbalik arah dan mampu menguat 0,18%. Kali ini, rupiah juga menjadi mata uang terbaik kedua Asia di bawah rupee India.
Berikut pergerakan kurs dolar AS terhadap rupiah pada perdagangan hari ini:
Selain rupiah, tidak banyak mata uang Asia lainnya yang bisa menguat di hadapan dolar AS. Rupee mengalami penguatan paling tajam seiring kabar positif dari India.
Mengutip Reuters, Perdana Menteri India Narendra Modi dikabarkan akan mengumpulkan para pejabat negara pada akhir pekan ini untuk membahas perkembangan ekonomi domestik. Tidak hanya personel pemerintah, bank sentral pun diajak untuk berdiskusi.
Sepanjang tahun ini, rupee sudah melemah 12,1% di hadapan greenback. Pelaku pasar berharap ada solusi atas problem ini sehingga memberi apresiasi terhadap rupee.
Tidak hanya itu, bank sentral India (RBI) juga membuka peluang untuk kembali menaikkan suku bunga acuan untuk membuat pasar keuangan semakin atraktif. RBI baru menaikkan suku bunga acuan sebesar 25 basis poin (bps) menjadi 6,5% pada Agustus 2018.
Sentimen positif tersebut membuat posisi rupee terangkat cukup signifikan. Rupee yang sempat melemah ke titik terlemahnya sepanjang sejarah langsung menguat tajam.
Berikut perkembangan nilai tukar dolar AS terhadap sejumlah mata uang utama Asia pada pukul 16:18 WIB:
Pages
Most Popular