
Pemerintah Serap Rp 16,21 T dari Lelang Obligasi
Irvin Avriano Arief, CNBC Indonesia
12 September 2018 16:56

Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintah menerbitkan surat berharga negara (SBN) senilai Rp 16,21 triliun dalam lelang rutin hari ini.
Rilis Ditjen Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kemenkeu sore ini menunjukkan pemerintah menangkap permintaan dari peserta lelang Rp 36,88 triliun.
Jumlah tersebut masih di dalam rentang target pemerintah yaitu Rp 10 triliun-Rp 40 triliun. Meskipun demikian, jumlah penerbitan SBN hari ini masih sedikit di bawah rerata penerbitan sepanjang 2018 Rp 16,54 triliun.
Jumlah permintaan masih di bawah rerata permintaan tahun 2018 Rp 40,96 triliun dan lelang rutin sebelumnya Rp 59,28 triliun.
Permintaan yang lebih rendah dari peserta lelang tersebut disebabkan sentimen negatif dari kondisi global yang belum membaik.
Saat ini, pasar surat utang rupiah pemerintah Indonesia semakin terkoreksi dibandingkan dengan kondisi sesi perdagangan pagi hari.
Posisi terakhir pada 16:30 menunjukkan seri acuan 10 tahun masih terkoreksi dan menaikkan tingkat imbal hasilnya (yield) sebesar 13 basis poin (bps) menjadi 8,62% dan acuan 15 tahun mengalami kenaikan yield 8 bps menjadi 8,76%.
Besaran 100 bps setara dengan 1%. Pergerakan harga dan yield obligasi saling bertolak belakang di pasar sekunder.
Yield juga lebih umum dijadikan acuan transaksi obligasi dibanding harga karena mencerminkan kupon, tenor, dan risiko dalam satu angka.
Hasil Lelang Surat Berharga Negara (SBN)
Sumber: DJPPR Kemenkeu
TIM RISET CNBC INDONESIA
(irv/hps) Next Article Lagi! Minat Investor di Lelang Sukuk Melonjak dan Cetak Rekor
Rilis Ditjen Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kemenkeu sore ini menunjukkan pemerintah menangkap permintaan dari peserta lelang Rp 36,88 triliun.
Jumlah tersebut masih di dalam rentang target pemerintah yaitu Rp 10 triliun-Rp 40 triliun. Meskipun demikian, jumlah penerbitan SBN hari ini masih sedikit di bawah rerata penerbitan sepanjang 2018 Rp 16,54 triliun.
Permintaan yang lebih rendah dari peserta lelang tersebut disebabkan sentimen negatif dari kondisi global yang belum membaik.
Saat ini, pasar surat utang rupiah pemerintah Indonesia semakin terkoreksi dibandingkan dengan kondisi sesi perdagangan pagi hari.
Posisi terakhir pada 16:30 menunjukkan seri acuan 10 tahun masih terkoreksi dan menaikkan tingkat imbal hasilnya (yield) sebesar 13 basis poin (bps) menjadi 8,62% dan acuan 15 tahun mengalami kenaikan yield 8 bps menjadi 8,76%.
Besaran 100 bps setara dengan 1%. Pergerakan harga dan yield obligasi saling bertolak belakang di pasar sekunder.
Yield juga lebih umum dijadikan acuan transaksi obligasi dibanding harga karena mencerminkan kupon, tenor, dan risiko dalam satu angka.
Hasil Lelang Surat Berharga Negara (SBN)
12-Sep-18 | SPN03181213 | SPN12190913 | FR0063 | FR0064 | FR0065 | FR0075 | FR0076 | |
Jatuh tempo | 13-Dec-18 | 13-Sep-19 | 15-May-23 | 15-May-28 | 15-May-33 | 15-May-38 | 15-May-48 | |
Yield rerata tertimbang | 5.575% | 6.348% | 8.528% | 8.669% | 8.805% | 9.160% | 9.219% | |
Penawaran masuk | 12,200 | 7,850 | 8,294 | 3,834 | 1,842 | 2,481 | 383 | |
Penawaran dimenangkan | 3,000 | 4,500 | 4,850 | 1,350 | 500 | 1,700 | 310 | |
Kompetitif dimenangkan | 1,500 | 2,250 | 4,697 | 1,310 | 480 | 1,505 | 260 | |
Persentase kmpttf thd dimenangkan | 50% | 50% | 97% | 97% | 96% | 89% | 84% | |
Target indikatif | 10,000 | |||||||
Target maksimal | 20,000 | |||||||
Total penawaran masuk | 36,884 | |||||||
Penerbitan | 16,210 |
TIM RISET CNBC INDONESIA
(irv/hps) Next Article Lagi! Minat Investor di Lelang Sukuk Melonjak dan Cetak Rekor
Most Popular