
November 2018, PTBA Targetkan Masuk Kembali ke Indeks MSCI
Tito Bosnia, CNBC Indonesia
11 September 2018 16:51

Tito Bosnia
November 2018, PTBA Targetkan Masuk Kembali ke Indeks MSCI
Jakarta, CNBC Indonesia - PT Bukit Asam (Persero) Tbk (PTBA) menargetkan saham perseroan kembali masuk dalam Morgan Stanley Capital International (MSCI) Indeks pada November nanti. Target perseroan tidak muluk-muluk, yaitu di kelas mid cap.
Menurut keterbukaan Bursa Efek Indonesia (BEI), langkah tersebut dilakukan usai saham perseroan dikeluarkan dari MSCI Small Cap Indeks sejak 3 September 2018. Hal itu disebabkan oleh sisi kapitalisasi pasar yang sudah terlalu besar.
"Saat rebalancing di bulan Agustus, acuan yang dipakai adalah harga saham tanggal 24 Juli dengan closing price sebesar Rp 4.240/saham. Sehingga, pada saat yang sama saham perseroan juga tidak bisa masuk ke mid cap," ujar manajemen perseroan dalam paparan publiknya.
Lebih lanjut, untuk bisa masuk ke mid cap Indeks MSCI, persyaratan nilai, yaitu 50% dari equity minimum float adjusted market atau US$ 907 juta. Sedangkan nilaiĀ dari PTBA hanya sebesar US$ 889 juta.
Sehingga, belum masuknya saham perseroan ke dalam mid cap indeks dikarenakan sistem dan persyaratan yang ditentukan MSCI belum bisa dipenuhi oleh PTBA.
"Jadi bukan disebabkan oleh fundamental PTBA. Diharapkan di bulan November, saat MSCI kembali melakukan rebalancing PTBA dapat kembali masuk indeks," ungkap manajemen PTBA.
MSCI Index merupakan indeks yang dibuat oleh Morgan Stanley Capital International untuk mengukur performa pasar di area tertentu. Indeks bentukan MSCI ini seringkali menjadi tolok ukur atau benchmark bagi investor global dan juga fund manager global.
(miq/miq) Next Article Harga Batu Bara Menguat, Saham PTBA Terdongkrak 4,32%
November 2018, PTBA Targetkan Masuk Kembali ke Indeks MSCI
Jakarta, CNBC Indonesia - PT Bukit Asam (Persero) Tbk (PTBA) menargetkan saham perseroan kembali masuk dalam Morgan Stanley Capital International (MSCI) Indeks pada November nanti. Target perseroan tidak muluk-muluk, yaitu di kelas mid cap.
Menurut keterbukaan Bursa Efek Indonesia (BEI), langkah tersebut dilakukan usai saham perseroan dikeluarkan dari MSCI Small Cap Indeks sejak 3 September 2018. Hal itu disebabkan oleh sisi kapitalisasi pasar yang sudah terlalu besar.
Sehingga, belum masuknya saham perseroan ke dalam mid cap indeks dikarenakan sistem dan persyaratan yang ditentukan MSCI belum bisa dipenuhi oleh PTBA.
"Jadi bukan disebabkan oleh fundamental PTBA. Diharapkan di bulan November, saat MSCI kembali melakukan rebalancing PTBA dapat kembali masuk indeks," ungkap manajemen PTBA.
MSCI Index merupakan indeks yang dibuat oleh Morgan Stanley Capital International untuk mengukur performa pasar di area tertentu. Indeks bentukan MSCI ini seringkali menjadi tolok ukur atau benchmark bagi investor global dan juga fund manager global.
(miq/miq) Next Article Harga Batu Bara Menguat, Saham PTBA Terdongkrak 4,32%
Most Popular