Saham ABBA Melonjak Tinggi, Investor Harus Perhatikan Hal Ini
Tito Bosnia, CNBC Indonesia
10 September 2018 17:23
Jakarta, CNBC Indonesia - Harga Saham PT Mahaka Media Tbk (ABBA) melonjak signifikan hingga menyentuh batas atas (auto reject) sebesar 34% ke level harga Rp 67/saham pada perdagangan hari ini. Tercatat jumlah volume perdagangan sebanyak 75,77 juta unit saham senilai Rp 4,76 miliar.
Kenaikan harga saham emiten yang dimiliki oleh Erick Thohir ini cukup mengejutkan, pasalnya selama beberapa bulan terakhir harga saham perseroan masih stagnan di harga gocap atau Rp 50/saham.
Diperkirakan, penunjukan pendiri dari emiten ini yakni Erick Thohir pada pekan lalu sebagai ketua tim sukses pasangan calon presiden dan wakil presiden Joko Widodo (Jokowi)-Ma'ruf Amin menjadi sentimen positif bagi harga saham ABBA.
Sementara itu, analis Trimegah Sekuritas Rovandi mengatakan bahwa harga saham perseroan yang melonjak secara tiba-tiba perlu menjadi perhatian para investor dan dirinya juga tidak tidak melihat progress bagus kedepannya bagi saham perseroan.
Ia melihat dari fluktuasinya pergerakan harga saham yang tergolong berkapitalisasi kecil dan volume tipis yang diperoleh perseroan di saat harga saham menyentuh auto reject atas.
"Saya khawatir dengan saham-saham seperti ini ya, floating-nya tipis sekali. Jadi mereka transaksi baru Rp 4,76 miliar tapi udah nyentuh 34% kalau misalnya tiba-tiba volume transaksinya segitu maka jatuh tiba-tiba (turun) hingga 34% juga gampang sekali ya," ujarnya kepada CNBC Indonesia, Senin (10/9/18).
Lebih lanjut, jika dilihat secara performa saham selama ini, resiko tinggi (high risk) bagi investor yang melirik saham ini terbilang sangat besar.
"Susah sih saham ABBA, balance sheet juga minus seperti itu, belum lagi liabilitas dari perseroan juga tinggi ya belum yang lain-lainnya. Jadi high risk juga tinggi," tambahnya.
(roy) Next Article Erick Thohir Jadi Ketua Timses, Harga Saham Mahaka Naik 30%
Kenaikan harga saham emiten yang dimiliki oleh Erick Thohir ini cukup mengejutkan, pasalnya selama beberapa bulan terakhir harga saham perseroan masih stagnan di harga gocap atau Rp 50/saham.
Ia melihat dari fluktuasinya pergerakan harga saham yang tergolong berkapitalisasi kecil dan volume tipis yang diperoleh perseroan di saat harga saham menyentuh auto reject atas.
"Saya khawatir dengan saham-saham seperti ini ya, floating-nya tipis sekali. Jadi mereka transaksi baru Rp 4,76 miliar tapi udah nyentuh 34% kalau misalnya tiba-tiba volume transaksinya segitu maka jatuh tiba-tiba (turun) hingga 34% juga gampang sekali ya," ujarnya kepada CNBC Indonesia, Senin (10/9/18).
Lebih lanjut, jika dilihat secara performa saham selama ini, resiko tinggi (high risk) bagi investor yang melirik saham ini terbilang sangat besar.
"Susah sih saham ABBA, balance sheet juga minus seperti itu, belum lagi liabilitas dari perseroan juga tinggi ya belum yang lain-lainnya. Jadi high risk juga tinggi," tambahnya.
(roy) Next Article Erick Thohir Jadi Ketua Timses, Harga Saham Mahaka Naik 30%
Most Popular