
Analisis Teknikal
Amunisi BI Cukup Untuk Jaga Rupiah, IHSG Bakal Naik Terbatas
Yazid Muamar, CNBC Indonesia
10 September 2018 08:14

Jakarta, CNBC Indonesia - Kami memperkirakan hari ini, Senin (10/9/2018), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) akan bergerak variatif dengan kecenderungan menguat terbatas dalam rentang perdagangan antara 5.828 hingga 5.916.
(ags/roy) Next Article Menerka Nasib IHSG di Akhir Tahun, Kabar Baik atau Buruk?
Tim Riset CNBC Indonesia mengidentifikasi kemungkinan tersebut dengan menggunakan pendekatan analisis teknikal dan mencermati dinamika perkembangan pasar.
Dimulai dengan terbentuknya grafik berpola bintang pagi cerah (morning star) yang memberikan sinyal pembalikan arah harga menuju penguatan, IHSG terlihat memiliki peluang untuk bergerak ke jalur hijau.
Mengacu pada indikator teknikal stochastic slow, indeks cenderung menjauhi level jenuh jualnya (oversold) dan bergeser menuju area netral.
Potensi kenaikan tersebut mendapatkan basis argumennya jika mengacu pada perkembangan pasar, di mana Badan Pusat Statistik (BPS) akan merilis data penjualan eceran (retail sales) yang diperkirakan mengalami kenaikan sehingga menggairahkan sektor konsumer dalam mendorong IHSG.
Pada Jumat akhir pekan lalu, IHSG mengawali perdagangan dengan penguatan 4 poin, kemudian cenderung menguat hingga mencapai titik tertingginya pukul 10:25 WIB pada level 5.805. Akibatnya, sesi I ditutup penguatan IHSG sebesar 20 poin (+0,34%) ke level 5.796.
Kenaikan tersebut mengindikasikan bahwa pelaku pasar menyamakan persepsi mereka dengan menilai sentimen negatif global di mana sejumlah negara mengalami depresiasi mata uang terhadap dolar Amerika Serikat (AS), tidak akan berdampak terlalu jauh bagi Indonesia.
Memasuki sesi II, indeks cenderung menguat melanjutkan penguatan, seiring dengan harapan pelaku pasar terhadap data Bank Indonesia (BI) yang akan mengumumkan cadangan devisa (foreign exchange reserves).
Benar saja, BI mengumumkan cadangan devisa per Agustus di level US$ 117,9 miliar, turun US$ 410 juta dari periode Juli. Penurunan tersebut tergolong tidak terlalu besar sehingga BI masih mempunyai amunisi intervensi jika sewaktu-waktu terjadi pelemahan dalam.
Akhirnya, IHSG ditutup menguat 75 poin atau naik 1,30% akhir pekan lalu. Mengutip data bursa, nilai perdagangan mencapai Rp 7,8 triliun. Investor asing membukukan penjualan bersih Rp 107 miliar.
Pagi ini, bursa AS ditutup melemah di antaranya: Indeks Dow Jones (-0,31%), S&P 500 (-0,22%) dan NASDAQ (-0,25%). Namun, bursa Asia dibuka bervariasi di mana Nikkei menguat 0,24%, tetapi Kospi (Korea Selatan) dan ASX (Australia) melemah masing-masing sebesar -0,3% dan 0,19%.
TIM RISET CNBC INDONESIA
Dimulai dengan terbentuknya grafik berpola bintang pagi cerah (morning star) yang memberikan sinyal pembalikan arah harga menuju penguatan, IHSG terlihat memiliki peluang untuk bergerak ke jalur hijau.
Potensi kenaikan tersebut mendapatkan basis argumennya jika mengacu pada perkembangan pasar, di mana Badan Pusat Statistik (BPS) akan merilis data penjualan eceran (retail sales) yang diperkirakan mengalami kenaikan sehingga menggairahkan sektor konsumer dalam mendorong IHSG.
![]() |
Kenaikan tersebut mengindikasikan bahwa pelaku pasar menyamakan persepsi mereka dengan menilai sentimen negatif global di mana sejumlah negara mengalami depresiasi mata uang terhadap dolar Amerika Serikat (AS), tidak akan berdampak terlalu jauh bagi Indonesia.
Memasuki sesi II, indeks cenderung menguat melanjutkan penguatan, seiring dengan harapan pelaku pasar terhadap data Bank Indonesia (BI) yang akan mengumumkan cadangan devisa (foreign exchange reserves).
Benar saja, BI mengumumkan cadangan devisa per Agustus di level US$ 117,9 miliar, turun US$ 410 juta dari periode Juli. Penurunan tersebut tergolong tidak terlalu besar sehingga BI masih mempunyai amunisi intervensi jika sewaktu-waktu terjadi pelemahan dalam.
Akhirnya, IHSG ditutup menguat 75 poin atau naik 1,30% akhir pekan lalu. Mengutip data bursa, nilai perdagangan mencapai Rp 7,8 triliun. Investor asing membukukan penjualan bersih Rp 107 miliar.
Pagi ini, bursa AS ditutup melemah di antaranya: Indeks Dow Jones (-0,31%), S&P 500 (-0,22%) dan NASDAQ (-0,25%). Namun, bursa Asia dibuka bervariasi di mana Nikkei menguat 0,24%, tetapi Kospi (Korea Selatan) dan ASX (Australia) melemah masing-masing sebesar -0,3% dan 0,19%.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(ags/roy) Next Article Menerka Nasib IHSG di Akhir Tahun, Kabar Baik atau Buruk?
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular