
Analisis Teknikal
Ada Kebijakan B20, ke Mana Arah Harga CPO?
Yazid Muamar, CNBC Indonesia
08 September 2018 10:31

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga minyak sawit mentah (crude palm oil/CPO) melemah 3 hari berturut-turut. Pada perdagangan Kamis (6/9/2018) hingga pukul 11.30 WIB, harga CPO di Bursa Derivatif Malaysia pada kontrak November 2018 melemah 0,53% ke level MYR2.265/ton.
Energi negatif pendorong koreksi itu terutama berasal dari proyeksi bertambahnya produksi dan stok minyak sawit di Malaysia, Padahal, pada awal bulan September harga CPO dunia sempat perkasa menyusul diterapkannya program B20.
Secara tahun berjalan, harga CPO masih terkoreksi 10,31%. Harga CPO mulai berbalik menguat pada Juli 2018 ketika pemerintah Indonesia berencana mulai mengimplementasikan B20.
Tim Riset CNBC Indonesia melakukan analisis teknikal pada pergerakan harga CPO di Bursa Derivatif Malaysia untuk melihat apakah optimisme pasar masih tinggi setelah kebijakan B20 diterapkan. Berikut ini ulasannya:
Secara tahun berjalan (year to date/YTD) harga CPO terhitung mengalami penurunan, di mana tren utama (primary trend) bergerak turun (down trend). Namun secara jangka pendek (minor trend) sudah menunjukan kenaikan harga.
Jika harga CPO mampu menembus MYR 2.350/ton maka tren jangka menengahnya akan terkonfirmasi naik juga. Namun jika berbalik dan menembus MYR 2.250/ton maka pola menyamping (sideways) cenderung berlanjut.
Diperkuat oleh indikator teknikal rerata pergerakan konvergen dan divergen (moving average convergence divergence/ MACD), harga CPO cenderung menguat karena pada posisi persilangan emas (golden cross).
TIM RISET CNBC INDONESIA
(yam/hps) Next Article Menanjak Selama Kuartal III, CPO Mulai Dibayangi Pelemahan
Energi negatif pendorong koreksi itu terutama berasal dari proyeksi bertambahnya produksi dan stok minyak sawit di Malaysia, Padahal, pada awal bulan September harga CPO dunia sempat perkasa menyusul diterapkannya program B20.
Secara tahun berjalan, harga CPO masih terkoreksi 10,31%. Harga CPO mulai berbalik menguat pada Juli 2018 ketika pemerintah Indonesia berencana mulai mengimplementasikan B20.
![]() |
Secara tahun berjalan (year to date/YTD) harga CPO terhitung mengalami penurunan, di mana tren utama (primary trend) bergerak turun (down trend). Namun secara jangka pendek (minor trend) sudah menunjukan kenaikan harga.
Jika harga CPO mampu menembus MYR 2.350/ton maka tren jangka menengahnya akan terkonfirmasi naik juga. Namun jika berbalik dan menembus MYR 2.250/ton maka pola menyamping (sideways) cenderung berlanjut.
Diperkuat oleh indikator teknikal rerata pergerakan konvergen dan divergen (moving average convergence divergence/ MACD), harga CPO cenderung menguat karena pada posisi persilangan emas (golden cross).
TIM RISET CNBC INDONESIA
(yam/hps) Next Article Menanjak Selama Kuartal III, CPO Mulai Dibayangi Pelemahan
Most Popular