
Analisis Teknikal
Sesi II Bakal Menguat, IHSG Siap Menutup Pekan di Jalur Hijau
Yazid Muamar, CNBC Indonesia
07 September 2018 13:18

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat 20 poin (+0,34%) ke level 5.796 pada setengah hari pertama perdagangan Jumat (7/9/2018). Nilai perdagangan mencapai Rp 4,3 triliun dengan penjualan bersih (net sell) investor asing sebesar Rp 111 miliar.
Meski diselimuti sentimen negatif akibat depresiasi mata uang beberapa negara berkembang, ditambah rilis data Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) Bank Indonesia (BI) yang melemah 2,56% secara bulanan per Agustus, pelaku pasar telah menghitung dampak sentimen tersebut di bursa.
Mereka lebih tertarik untuk membeli saham-saham yang sudah terdiskon. Karenanya, penguatan teknikal (technical rebound) terjadi terutama karena penurunan bursa kemarin dirasa sudah terlalu dalam.
Pagi tadi, indeks mengawali perdagangan dengan penguatan tipis 4 poin (+0,08%) dan cenderung menguat mencapai titik tertingginya pukul 10:25 WIB di 5.805.
Penguatan indeks terjadi seiring dengan terjaganya nilai tukar di hadapan dolar AS. Hingga pukul 11:00 WIB, US$1 ditransaksikan pada Rp 14.890 di pasar spot, melemah hanya 0,03% dibandingkan penutupan kemarin.
Lalu, bagaimana dengan pergerakan IHSG pada sesi II? Tim Riset CNBC Indonesia melakukan analisis secara teknikal sebagai berikut:
Pada sesi II, kami memprediksi IHSG cenderung menguat, dimulai dengan grafik berbentuk lilin putih pendek (short white candle) yang memberikan sinyal penguatan lanjutan.
Meskipun trennya masih turun, Indeks terlihat mulai bergerak naik mendekati garis rerata harga selama 5 dan 10 harinya (MA 5 dan MA 10) menurut indikator rerata pergerakan harga (moving average/MA).
TIM RISET CNBC INDONESIA
(ags/ags) Next Article Saham CPIN Mulai Bangkit, Setelah Didera Koreksi Hingga 14%
Meski diselimuti sentimen negatif akibat depresiasi mata uang beberapa negara berkembang, ditambah rilis data Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) Bank Indonesia (BI) yang melemah 2,56% secara bulanan per Agustus, pelaku pasar telah menghitung dampak sentimen tersebut di bursa.
Mereka lebih tertarik untuk membeli saham-saham yang sudah terdiskon. Karenanya, penguatan teknikal (technical rebound) terjadi terutama karena penurunan bursa kemarin dirasa sudah terlalu dalam.
Penguatan indeks terjadi seiring dengan terjaganya nilai tukar di hadapan dolar AS. Hingga pukul 11:00 WIB, US$1 ditransaksikan pada Rp 14.890 di pasar spot, melemah hanya 0,03% dibandingkan penutupan kemarin.
Lalu, bagaimana dengan pergerakan IHSG pada sesi II? Tim Riset CNBC Indonesia melakukan analisis secara teknikal sebagai berikut:
![]() |
Meskipun trennya masih turun, Indeks terlihat mulai bergerak naik mendekati garis rerata harga selama 5 dan 10 harinya (MA 5 dan MA 10) menurut indikator rerata pergerakan harga (moving average/MA).
Kami melihat IHSG berpotensi mengarah menguat ke level 5.854, yang tercermin dalam persentase level deret fibonacci (fibonacci retracement) sebesar 50%.

(ags/ags) Next Article Saham CPIN Mulai Bangkit, Setelah Didera Koreksi Hingga 14%
Most Popular